> >

Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Qalibaf Muncul sebagai Bakal Capres Utama

Kompas dunia | 4 Juni 2024, 11:56 WIB
Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Qalibaf memberikan tanda kemenangan saat mendaftarkan diri sebagai calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden pada 28 Juni mendatang, di Kementerian Dalam Negeri, Teheran, Iran, Senin, 3 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Keputusan akhir tentang masalah ini tetap berada di tangan Khamenei, tetapi presiden sebelumnya cenderung berkonfrontasi dengan Barat terkait hal itu.

Selain Ahmadinejad, mantan Ketua Parlemen Ali Larijani dan mantan Kepala Bank Sentral Iran Abdolnasser Hemmati, yang juga mencalonkan diri pada 2021, telah mendaftarkan diri sebagai bakal capres.

Eshaq Jahangiri, mantan Wakil Presiden di bawah Presiden Hassan Rouhani, juga ikut dalam pemilihan ini.

Presiden sementara Mohammad Mokhber, yang mengambil alih setelah kematian Raisi, tampaknya tidak mendaftar meskipun terlihat bersama Khamenei dalam pertemuan besar baru-baru ini.

Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan sekitar 80 calon telah mendaftar selama periode pendaftaran lima hari.

Baca Juga: Mantan Ketua Parlemen Iran dari Kubu Konservatif Ali Larijani Mendaftar Calon Presiden

Presiden Iran Ebrahim Raisi saat berbicara dalam peringatan meninggalnya Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat di Irak pada 2020, di Masjid Raya Imam Khomeini, Teheran, Iran, 3 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

Dewan Wali Negara, sebuah panel ulama dan ahli hukum yang diawasi oleh Khamenei, akan memutuskan daftar capres final pada 12 Juni.

Panel ini tidak pernah menerima perempuan atau siapa pun yang menyerukan perubahan radikal terhadap pemerintahan negara itu.

Ahmadinejad, yang dikenal dengan tindakan keras terhadap protes Gerakan Hijau pada 2009, didiskualifikasi dalam pemilihan terakhir oleh panel tersebut.

Qalibaf gagal dalam pemilihan presiden pada 2005 dan 2013. Dia mundur dari kampanye presiden 2017 untuk mendukung Raisi dalam upaya pertamanya yang gagal menjadi presiden.

Raisi memenangi pemilihan presiden 2021 yang mencatat tingkat partisipasi warga terendah dalam sejarah pemilihan presiden di Iran.

Qalibaf, seorang pilot terlatih, bertugas di Garda paramiliter selama perang Iran-Irak pada 1980-an.

Setelah perang, ia memimpin unit konstruksi Garda, Khatam al-Anbia, selama beberapa tahun untuk membangun kembali Iran. Dia kemudian menjabat sebagai kepala angkatan udara Garda dan terlibat dalam protes mahasiswa di Teheran pada tahun 1999.

Dalam komentarnya sebelum mendaftar, Khamenei mengatakan Iran membutuhkan presiden yang "aktif, pekerja keras, perhatian, dan setia pada dasar-dasar" Revolusi Islam 1979. Qalibaf kemudian menggemakan pernyataan ini dalam pidatonya.

"Keprihatinan tentang masa depan negara adalah alasan mengapa para elite dan pengusaha mengundang saya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan," kata Qalibaf.

"Siapa lagi yang bisa bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dalam situasi ini?"

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU