> >

Houthi: Serangan Udara AS dan Inggris di Yaman Tewaskan 16 Orang dan Lukai 35 Lainnya

Kompas dunia | 31 Mei 2024, 19:15 WIB
Para pejuang Houthi dan anggota suku di dekat Sanaa, Yaman, Minggu (14/1/2024). (Sumber: AP Photo)

"Kami mengonfirmasi bahwa agresi brutal terhadap Yaman ini adalah untuk mendukung Israel melanjutkan kejahatan genosida terhadap Jalur Gaza yang terluka, terkepung, dan tabah, serta sebagai hukuman atas posisi kami yang mendukung Gaza," tulis juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, di platform media sosial X.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pesawat tempur, Typhoon FGR4, milik Angkatan Udara Inggris melakukan serangan di Hodeida dan lebih jauh ke selatan di Ghulayfiqah.

Mereka menggambarkan targetnya sebagai "bangunan yang diidentifikasi menampung fasilitas kendali drone dan penyimpanan drone jarak jauh, serta senjata permukaan-ke-udara."

Baca Juga: Inggris: Serangan Rudal Houthi Yaman Hantam dan Rusak Kapal Komersial di Laut Merah

"Serangan dilakukan untuk membela diri terhadap ancaman yang sedang berlangsung yang ditimbulkan oleh Houthi," kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.

AS dan Inggris meluncurkan serangan terhadap Houthi sejak Januari 2024. AS secara teratur melakukan serangan sendiri sejak saat itu.

Abdul Malik al-Houthi, pemimpin tertinggi Houthi, melaporkan jumlah korban tewas secara keseluruhan akibat serangan hingga saat itu sebanyak 40 orang tewas dan 35 lainnya terluka. Dia tidak memberikan rincian antara korban sipil dan kombatan saat itu.

Houthi meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden untuk menuntut Israel mengakhiri perang di Gaza, yang menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina.

Israel melancarkan serangan besar terbarunya ke Gaza mulai 7 Oktober 2023 setelah militan yang dipimpin Hamas menyerang wilayah Israel yang diklaim Israel menewaskan hampir 1.200 orang.

Hamas juga disebut membawa sekitar 250 orang sebagai tawanan ke Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.

Hamas mengatakan tawanan-tawanan tersebut akan digunakan untuk membebaskan ribuan warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, yang ditahan Israel bahkan sebelum serangan 7 Oktober terjadi.

Menurut Administrasi Maritim AS, Houthi meluncurkan lebih dari 50 serangan terhadap kapal-kapal, menewaskan tiga pelaut, menyita satu kapal dan menenggelamkan lainnya sejak November 2023.

Pekan ini, Houthi disebut menyerang sebuah kapal yang membawa gandum ke Iran, pendukung utama mereka.

Pada Rabu (29/5/2024), drone MQ-9 Reaper AS diduga jatuh lagi di Yaman. Houthi mengeklaim mereka menembaknya dengan rudal permukaan-ke-udara.

Angkatan Udara AS tidak melaporkan adanya pesawat yang hilang, menimbulkan kecurigaan drone tersebut mungkin dioperasikan oleh badan intelijen AS, CIA. Sebanyak tiga drone AS diduga jatuh sepanjang Mei.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV, Associated Press


TERBARU