> >

Xi Jinping Jumpa Pemimpin Arab, Tegaskan Pengakuan atas Palestina dan Janji Tambah Bantuan ke Gaza

Kompas dunia | 30 Mei 2024, 18:50 WIB
Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara pembukaan pertemuan tingkat menteri ke-10 Forum Kerjasama China-Arab di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada Kamis, 30 Mei 2024. (Sumber: AP Photo Pool)

“Prioritas China di kawasan ini terutama adalah ekonomi,” kata Maria Papageorgiou, seorang dosen politik dan hubungan internasional di Universitas Exeter. “China ingin melanjutkan momentum yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir dengan negara-negara Teluk dan memperluas investasinya, terutama di bidang perdagangan, teknologi (jaringan 5G), dan inisiatif siber lainnya.”

Selain itu, China ingin menampilkan diri sebagai mitra yang lebih kredibel dan stabil bagi kawasan ini, tanpa ikut campur tangan dalam urusan dalam negeri negara-negara tersebut atau memberikan tekanan, tambah Papageorgiou.

Xi dan el-Sissi juga mengadakan pertemuan bilateral pada hari Rabu, di mana mereka menandatangani serangkaian perjanjian kerja sama di bidang infrastruktur, teknologi, dan impor pangan untuk memperkuat hubungan mereka.

Juga hadir di forum ini adalah Presiden Tunisia Kais Saied, Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, dan Raja Bahrain Hamad.

Forum Kerja Sama China-Negara Arab didirikan pada tahun 2004 sebagai mekanisme dialog formal antara China dan negara-negara Arab.

China adalah mitra dagang terbesar keempat Tunisia setelah Jerman, Italia, dan Prancis. Beijing telah membiayai rumah sakit dan kompleks olahraga di Tunisia, dan perusahaan-perusahaannya telah dikontrak untuk membangun infrastruktur strategis seperti jembatan dan pelabuhan laut dalam di Mediterania.

Uni Emirat Arab juga memiliki hubungan ekonomi yang luas dan berkembang dengan China dan dihujani kritik dari AS atas dugaan fasilitas militer China yang sedang dibangun di Abu Dhabi.

Selain hubungan dagang yang luas di Timur Tengah, China juga semakin berusaha memainkan peran diplomatik di kawasan. Tahun 2023, Beijing membantu merundingkan kesepakatan yang membuat Arab Saudi dan Iran kembali menjalin hubungan diplomatik setelah tujuh tahun ketegangan, peran yang sebelumnya dipegang oleh kekuatan global lama seperti AS dan Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU