> >

Iran Buka Pendaftaran Capres usai Presiden Raisi Wafat, Minimal Lulusan Pascasarjana

Kompas dunia | 30 Mei 2024, 18:00 WIB
Seorang staf kantor pusat pemilihan umum duduk di samping foto Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei selama periode pendaftaran calon presiden untuk pemilihan presiden yang akan digelar pada 28 Juni 2024, di gedung Kementerian Dalam Negeri, Teheran, Kamis, 30 Juni 2024. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

Baca Juga: Iran Terbitkan Laporan Awal Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden dan Menlu Iran

Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber yang ditunjuk sebagai presiden sementara Iran usai wafatnya Presiden Ebrahim Raisi, akan memimpin jalannya pilpres yang akan digelar 28 Juni 2024. (Sumber: Dmitry Astakhov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

 

Hal ini menunjukkan ketidakpuasan pemilih terhadap Raisi yang dipandang Barat sebagai ulama garis keras, dan teokrasi Syiah Iran setelah lebih dari empat dekade Revolusi Islam 1979.

Raisi terkena sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat yang menudingnya terlibat dalam eksekusi massal pada 1988.

Siapa yang akan mencalonkan diri dan mungkin diterima, masih menjadi pertanyaan. Penjabat presiden saat ini, Mohammad Mokhber, birokrat yang sebelumnya berada di belakang layar, bisa menjadi calon terdepan karena dia sudah terlihat bertemu dengan Khamenei.

Juga disebut-sebut sebagai capres potensial adalah mantan Presiden Mohammad Ahmadinejad dan mantan Presiden Mohammad Khatami. Namun apakah mereka diizinkan untuk mencalonkan diri masih menjadi pertanyaan.

Baca Juga: Markas PBB Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Berduka atas Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi

Masa pendaftaran lima hari ini akan ditutup pada Selasa (4/6/2024) depan. Dewan Pengawas diperkirakan akan mengeluarkan daftar akhir calon dalam waktu 10 hari setelahnya.

Hal ini memungkinkan kampanye singkat selama dua minggu sebelum pemungutan suara pada akhir Juni.

Iran dituding Barat telah mempersenjatai Rusia dalam perang di Ukraina, serta melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel saat Tel Aviv melancarkan serangannya ke Gaza yang menurut Al Jazeera, telah menewaskan lebih dari 36.000 jiwa termasuk 15.000 lebih anak-anak.

Teheran juga terus dituding Barat mempersenjatai kelompok proksi-proksinya di Timur Tengah, seperti Houthi di Yaman dan milisi Hezbollah di Lebanon.

Sementara itu, ekonomi Iran menghadapi kesulitan bertahun-tahun akibat jatuhnya mata uang rial akibat embargo Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Eropa-nya.

Raisi adalah presiden Iran kedua yang meninggal saat menjabat. Pada 1981, sebuah ledakan bom menewaskan Presiden Mohammad Ali Rajai di tengah kekacauan setelah Revolusi Islam.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU