> >

Hamas Minta Perang di Gaza Berhenti, Ditukar Pembebasan Sandera tapi Ditolak Kabinet Perang Israel

Kompas dunia | 30 Mei 2024, 10:18 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu terlihat mumet saat sidang kabinet bulan Juni 2023.  (Sumber: AP Photo)

TEL AVIV, KOMPAS.TV -  Kelompok militan Hamas meminta agar perang di Gaza segera dihentikan, dan sebagai gantinya ditukar dengan pembebasan sandera. Namun permintaan ini langsung ditolak kabinet perang Israel.

Bahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat sekutunya menganggap bahwa memenuhi permintaan Hamas, sama dengan menyerah kepada kelompok teror.

Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bakal Disidang karena Menghina Raja

Namun para pejabat Israel yang terlibat dalam negosiasi justeru mengatakan ada potensi melakukan kembali pembicaraan,  menjadi kesempatan terakhir untuk membawa pulang sandera dan membuat kesepakatan.

“Baik Israel dan para mediator mengerti hal ini. Jika tidak ada kesepakatan, IDF akan masuk ke Rafah dan sandera tak akan dibebaskan,” bunyi pernyataan pejabat Israel tersebut dikutip dari The Times of Israel, Rabu (29/5/2024).

“Saat ini, sandera tengah sekarat, dan bisa menjadi lebih buruk lagi,” lanjut pejabat tersebut.

Sebelumnya pada Selasa (28/5/2024), Channel 12 mengungkapkan pejabat Barat telah mengatakan kepada Israel untuk menguji respons pemimpin Hamas Yahya Sinwar, atas potensi proposal yang menyertakan gencaran senjata jangka panjang.

Termasuk rekonstruksi Gaza, serta mekanisme pemerintahan Gaza yang tak melibatkan Hamas, dan pengasingan pemimpinnya.

Pejabat itu telah mengatakan kepada Israel bahwa Hamas mengerti bahwa mereka tak akan mengontrol Gaza setelah perang berakhir.

Tetapi laporan pejabat tersebut mengatakan Netanyahu tak siap untuk membahas skenario itu.

Pada akhir pekan lalu, Pemimpin Mossad David Barnea telah memperlihatkan kepada Direktur CIA William Burns dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, dengan proposal Israel untuk negosiasi.

Baca Juga: Israel Klaim Temukan Terowongan Hamas di Perbatasan Mesir, Kairo: Upaya Justifikasi Serang Rafah

Ia juga telah menerima pengarahan dari Burns atas kemungkinan solusi untuk poin pertikaian yang tak ditentukan dalam putaran perundingan sebelumnya.

Kabinet Perang kemudian bertemu, Minggu (26/5/2024) malam, untuk membicarakan mengenai negosiasi dan perang yang tengah terjadi di Rafah, yang disebut benteng terakhir Hamas.

Serangan ke Rafah itu terjadi setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan ke Rafah.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Times of Israel


TERBARU