> >

Israel Kembali Serang Tenda Pengungsi di Rafah, 37 Orang Tewas Mengenaskan

Kompas dunia | 29 Mei 2024, 16:42 WIB
Asap mengepul pascapengeboman Israel di Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 28 Mei 2024. Serangan udara dan tembakan artileri Israel menewaskan setidaknya 37 orang di kamp tenda pengungsi kota Rafah, area yang sama dengan pengeboman mematikan tempo hari. (Sumber: AP Photo)

Sebagian besar penghuni tenda tersebut merupakan warga Palestina yang mengungsi dari Kota Gaza di bagian utara Jalur Gaza untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Baca Juga: AS Kutuk Hilangnya Nyawa Warga Sipil di Rafah, Namun Sebut Kebijakan untuk Israel Tidak Berubah

Helikopter Apache Israel buatan Amerika Serikat menembakkan rudal ke arah Jalur Gaza, terlihat dari Israel selatan, Selasa, 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

"Mereka tidak ada hubungannya dengan apa pun," katanya.

Netanyahu menyatakan akan terus melancarkan serangan ke Rafah.

Ia mengeklaim pasukan Israel harus memasuki kota Rafah untuk menumpas Hamas dan mengembalikan tawanan yang diambil dalam serangan 7 Oktober 2023 yang memicu serangan Israel.

Sebagai informasi, Israel menahan ribuan warga Palestina termasuk anak-anak dan perempuan bahkan sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober. Banyak dari mereka yang ditahan tanpa dakwaan.

Hamas sebelumnya mengatakan akan menggunakan tawanan yang mereka bawa ke Gaza untuk digunakan dalam pertukaran tahanan dengan Israel.

Terkait serangan dan kebakaran mematikan di kamp tenda pengungsi di Rafah pada Minggu lalu, militer Israel merilis foto satelit yang mereka klaim menunjukkan posisi peluncuran roket Hamas berada sekitar 40 meter dari area gudang yang menjadi target.

Dalam foto tersebut, lokasi yang mereka sebut sebagai lokasi peluncuran roket Hamas, tidak tampak terkena serangan.

Baca Juga: Ribuan Warga di Paris Protes Serangan Israel di Rafah

Militer Israel mengeklaim jet tempurnya menggunakan bom terkecil yaitu dua amunisi dengan hulu ledak seberat 17 kilogram.

"Amunisi kami sendiri tidak bisa menyalakan api sebesar ini," kata Hagari berkilah.

Dia mengatakan kebakaran itu adalah "insiden yang menghancurkan yang tidak kami duga" dan terjadi karena "keadaan yang tak terduga."

Namun, serangan tersebut telah memicu arus pengungsi dari wilayah barat Rafah. Sayed al-Masri, penduduk Rafah, mengatakan banyak keluarga menuju ke daerah padat Muwasi atau ke Khan Younis, sebuah kota di selatan yang mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel selama berbulan-bulan.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan dua fasilitas medis di Tel al-Sultan tidak berfungsi karena pengeboman intens Israel di dekatnya.

Medical Aid for Palestinians, sebuah badan amal yang beroperasi di seluruh wilayah tersebut, mengatakan pusat medis Tel al-Sultan dan Rumah Sakit Lapangan Indonesia berada dalam kondisi terkunci dengan tenaga medis, pasien, dan pengungsi terjebak di dalamnya.

Sebagian besar rumah sakit di Gaza tidak lagi berfungsi. Rumah Sakit Kuwait di Rafah ditutup pada Senin setelah serangan di dekat pintu masuknya menewaskan dua tenaga kesehatan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV, Associated Press


TERBARU