> >

AS Kutuk Hilangnya Nyawa Warga Sipil di Rafah, Namun Sebut Kebijakan untuk Israel Tidak Berubah

Kompas dunia | 29 Mei 2024, 15:20 WIB
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby berbicara dalam pengarahan harian di Gedung Putih di Washington, Selasa, 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS TV - Gedung Putih hari Selasa, 28/5/2024, atau Rabu waktu Jakarta, mengutuk kehilangan nyawa puluhan warga sipil akibat serangan udara Israel di Rafah, namun menegaskan tidak akan ada perubahan kebijakan dan dukungan kepada Israel sebagai akibat dari tindakan Israel tersebut.

Juru bicara keamanan nasional, John Kirby, mengatakan kepada wartawan bahwa Israel tidak melanggar "garis merah" Presiden Joe Biden terkait penghentian pengiriman senjata ofensif, karena menurut AS, Israel tidak melancarkan invasi darat besar-besaran ke kota di selatan Gaza.

"Segala sesuatu yang kita lihat menunjukkan mereka tidak bergerak dalam operasi darat besar di pusat populasi Rafah," kata Kirby. Sebagian besar dari mereka yang tewas dalam serangan pada hari Minggu berlindung di tenda-tenda.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan "kesalahan tragis" terjadi dalam serangan udara tersebut, menambah kritik internasional yang meningkat terhadap Israel atas perang dengan Hamas, dengan sekutu terdekatnya pun menyatakan kemarahan atas kematian warga sipil.

Insiden ini terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militer di Rafah, tempat lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza mencari perlindungan sebelum serangan Israel awal bulan ini. Puluhan ribu orang masih berada di daerah tersebut, sementara banyak lainnya telah menyelamatkan diri.

Kirby mengatakan Biden tidak membuat keputusan berdasarkan popularitas atau jajak pendapat publik di sini atau di seluruh dunia, tetapi mengakui bahwa hal itu tidak menguntungkan AS atau "mitra Israel kita untuk menjadi lebih terisolasi" di panggung dunia.

Dia menyebut kehilangan nyawa sebagai "menyayat hati" dan "mengerikan." "Kami tentu saja mengutuk kehilangan nyawa di sini."

Kirby menambahkan AS sedang memantau hasil investigasi Israel terhadap serangan tersebut, yang menunjukkan kematian warga sipil adalah akibat ledakan sekunder setelah serangan berhasil terhadap dua pemimpin Hamas.

Baca Juga: Israel Klaim Gunakan Munisi Ringan saat Hantam Tenda Pengungsi di Rafah

Seorang ibu dan dua anaknya memeriksa tenda mereka yang hancur akibat pemboman Israel, di samping fasilitas UNRWA sebelah barat kota Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

"Kami memahami serangan ini menewaskan dua pemimpin senior Hamas yang bertanggung jawab langsung atas serangan," kata Kirby. "Kami juga telah mengatakan berkali-kali bahwa Israel harus mengambil setiap langkah yang mungkin untuk lebih melindungi nyawa yang tidak bersalah."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU