PM Spanyol Serukan Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota, tapi Menolak Hamas
Kompas dunia | 28 Mei 2024, 17:47 WIB
MADIRD, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez menyerukan persatuan negara Palestina sebagai bagian implementasi solusi dua-negara.
Hal tersebut disampaikan Sanchez jelang pengakuan kedaulatan Palestina oleh Spanyol pada Selasa (28/5/2024).
Sanchez menekankan visi Spanyol tentang Palestina yang bersatu dan tersambung secara geografis. Pemerintahan Spanyol menginginkan negara Palestina terbentuk dengan kepemimpinan Otoritas Palestina.
Baca Juga: Janji Donald Trump Bila Menang Pemilu AS: Mahasiswa Pro Palestina Saya Usir
"Negara Palestina harus berdiri dengan layak, dengan Tepi Barat dan Gaza yang tersambung sebuah koridor dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Sanchez di Istana Moncloa, Madrid, Selasa.
Sebagai informasi, Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur diduduki oleh Israel sejak 1967.
"Mereka harus dipersatukan di bawah pemerintah yang sah Otoritas Nasional Palestina."
Lebih lanjut, Sanchez menyebut pengakuan Spanyol atas kemerdekaan Palestina seharusnya tidak mengorbankan hubungan negara itu dengan Israel.
Dia menyebut pihaknya ingin menjaga hubungan dengan Israel sebagai "negara sahabat."
Di lain sisi, Sanchez menolak otoritas kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Dia menganggap Hamas sebagai "organisasi teroris."
Spanyol sendiri rencananya akan meresmikan pengakuan atas kedaulatan Palestina usai sidang parlemen pada Selasa.
Irlandia dan Norwegia juga dilaporkan akan mengakui kedaulatan Palestina pada hari ini.
"Pengakuan negara Palestina tidak hanya perkara keadilan sejarah, tetapi kita semua bertujuan menghadirkan perdamaian," kata Sanchez, dikutip Al Jazeera.
"Satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah berdirinya negara Palestina, hidup berdampingan dengan negara Israel."
Baca Juga: Menhan Spanyol Tegaskan Perang Gaza Sudah Masuk Definisi Genosida yang Nyata
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera