> >

Roket Korea Utara yang Bawa Satelit Mata-mata Kedua Meledak di Udara

Kompas dunia | 28 Mei 2024, 06:45 WIB
Sebuah roket yang diluncurkan oleh Korea Utara untuk mengirimkan satelit mata-mata kedua meledak tak lama setelah lepas landas hari Senin, 27/5/2024, (Sumber: AP Photo)

Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara, menyebut peluncuran Korea Utara sebagai "tantangan serius bagi seluruh dunia." Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebut peluncuran satelit oleh Korea Utara sebagai "provokasi yang sangat mengancam keamanan kita dan kawasan."

Dalam pertemuan trilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Cina Li Qiang sebelumnya pada hari Senin, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyerukan tindakan internasional yang tegas jika Korea Utara melanjutkan rencananya untuk meluncurkan satelit.

Kishida mendesak Korea Utara untuk membatalkan rencana peluncurannya, namun Li tidak menyebutkan rencana peluncuran tersebut dan hanya memberikan komentar umum tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea melalui resolusi politik.

Kegagalan peluncuran satelit ini merupakan pukulan bagi rencana Kim untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata militer lagi pada tahun 2024 selain satelit pengintai militer pertama negaranya yang ditempatkan di orbit pada November lalu.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik, Jepang dan Korea Selatan Ketar-Ketir

Peluncuran bulan November tersebut menyusul dua upaya yang gagal.

Dalam upaya pertama, roket Korea Utara yang membawa satelit jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas. Setelah upaya kedua, Korea Utara mengatakan ada kesalahan dalam sistem peledakan darurat selama penerbangan tahap ketiga.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa mereka mendeteksi lintasan peluncuran yang diyakini sebagai satelit mata-mata yang ditembakkan dari pusat antariksa utama Korea Utara pada pukul 10:44 malam. Empat menit kemudian, banyak pecahan terdeteksi di perairan, katanya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU