Saat Putin Ungkap Masa Jabatan Zelenskyy di Ukraina Habis: dengan Siapa Moskow harus Bernegosiasi?
Kompas dunia | 25 Mei 2024, 07:50 WIB"Tetapi dengan siapa harus bernegosiasi? Tentu saja kami menyadari legitimasi kepala negara saat ini sudah berakhir," katanya.
Menurut Putin, perlu mencari jawaban tentang legitimasi otoritas Ukraina dalam konstitusinya, karena analisis hukum diperlukan.
"Perlu melihat apa yang tertulis dalam konstitusi Ukraina, badan pemerintah mana yang dapat diperpanjang tanpa pemilihan, tanpa prosedur pemilihan, dan mana yang tidak bisa. Ini bisa dilakukan berdasarkan analisis hukum. Ini adalah pertanyaan untuk sistem politik dan hukum Ukraina," ungkap Putin pada konferensi pers bersama dengan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.
Putin menegaskan perdamaian harus dicapai melalui akal sehat, bukan ultimatum. Itu harus didasarkan pada dokumen draf yang dibuat antara kedua pihak pada minggu-minggu awal perang, dan pada realitas di lapangan saat ini, merujuk pada fakta bahwa Rusia menguasai hampir 20% Ukraina.
"Jika sampai titik itu, kami perlu memahami dengan siapa harus dan bisa berurusan, untuk penandatanganan dokumen yang mengikat secara hukum. Dan kemudian kami harus benar-benar yakin kami berurusan dengan otoritas (Ukraina) yang sah," jelas Putin.
Baca Juga: Zelenskyy Salahkan Dunia atas Jatuhnya Sebagian Kharkiv ke Tangan Rusia, Minta Dukungan Lebih
Komentar Putin kemungkinan akan dianggap oleh Ukraina dan sekutu Baratnya sebagai bukti lebih lanjut bahwa dia tidak memiliki niat nyata untuk memasuki pembicaraan damai, meskipun sering menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi.
Zelenskyy berulang kali mengatakan perdamaian dengan syarat Putin tidak dapat diterima. Dia berjanji untuk merebut kembali wilayah yang hilang, termasuk Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014. Pada tahun 2022, dia menandatangani dekrit yang secara resmi menyatakan bahwa pembicaraan dengan Putin tidak mungkin terealisasi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : TASS