> >

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi Menurut Media Barat, yang Helikopternya Jatuh dan Belum Ditemukan

Kompas dunia | 20 Mei 2024, 07:25 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi saat acara peluncuran dam bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Minggu (19/5/2024). Helikopter yang dinaiki Raisi dilaporkan jatuh dalam cuaca buruk usai menghadiri acara tersebut, dan hingga dini hari Senin (20/5/2024), helikopter tersebut belum ditemukan. (Sumber: IRNA)

Kelompok-kelompok hak asasi internasional memperkirakan hingga 5.000 orang dieksekusi mati. Raisi saat itu bertugas di komisi-komisi tersebut.

Departemen Keuangan AS pada tahun 2019 memberlakukan sanksi terhadap Raisi "karena pengawasannya terhadap eksekusi mati individu yang masih di bawah umur saat melakukan kejahatan dan atas penyiksaan serta perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat tahanan di Iran, termasuk amputasi." Departemen tersebut juga menyebut keterlibatannya dalam eksekusi tahun 1988.

Pada dasarnya, Iran dipimpin oleh pemimpin tertingginya yang berusia 85 tahun, Ayatollah Ali Khamenei. Namun sebagai presiden, Raisi mendukung peningkatan kadar uranium Iran hingga mendekati level senjata, serta menghambat inspektor internasional sebagai bagian dari konfrontasinya dengan Barat.

Raisi juga mendukung serangan terhadap Israel dalam serangan massal bulan April yang melibatkan lebih dari 300 drone dan rudal yang ditembakkan ke negara itu sebagai tanggapan atas serangan Israel yang membunuh jenderal-jenderal Iran di kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah. Serangan Israel kini dipandang memperluas perang di balik layar antara kedua negara tersebut.

Dia juga mendukung aparat keamanan saat mereka menindak keras perlawanan, termasuk setelah kematian Mahsa Amini pada tahun 2022 dan protes nasional yang menyertainya.

Tindakan keras keamanan selama berbulan-bulan itu menewaskan lebih dari 500 orang dan lebih dari 22.000 orang ditahan.

Bulan Maret, sebuah panel penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa menemukan Iran bertanggung jawab atas "kekerasan fisik" yang menyebabkan kematian Amini setelah ditangkap karena tidak mengenakan hijab, atau kerudung, sesuai kebijakan otoritas.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU