Rusia dan China Segera Tanda Tangani Kontrak Pembangunan Pipa Gas Power of Siberia-2
Kompas dunia | 18 Mei 2024, 10:35 WIBMenurut penelitian Pusat Kebijakan Energi Dunia di Universitas Columbia, CGEP, pipa gas Power of Siberia-2 (PS-2) yang dirancang dengan kapasitas 50 miliar meter kubik per tahun (bcm/y) bisa mengimbangi hampir setengah dari penurunan ekspor gas pipa Rusia ke Uni Eropa antara tahun 2021 dan 2023.
Kremlin telah secara terang-terangan ingin mempercepat proyek ini, namun nasibnya masih belum pasti karena China belum berkomitmen untuk proyek ini.
Dalam ekspor gas alam, geopolitik menjadi pertimbangan utama bagi Rusia. Moskow menganggap gas sebagai alat yang kuat dalam berurusan dengan negara-negara di seluruh Eurasia.
Hingga tahun 2010-an, gas banyak digunakan sebagai "mata uang geopolitik" di wilayah pasca-Soviet: Rusia menawarkan gas dengan harga di bawah pasar sebagai imbalan atas keselarasan geopolitik atau kontrol atas infrastruktur energi yang penting.
Perhitungan serupa kemungkinan juga terjadi dengan PS-2. Dengan menjual volume besar gas murah ke China, Rusia bisa mengikat Beijing dalam aliansi geopolitik yang lebih erat.
Namun, daya tawar Rusia dengan China jauh lebih lemah dibandingkan dengan negara-negara satelitnya di dekade sebelumnya.
Meyakinkan China untuk berkomitmen pada proyek sebesar ini selama perang akan menjadi kudeta geopolitik bagi Moskow, menunjukkan kepada Barat dan negara-negara Selatan bahwa Rusia mampu memperdalam hubungan energinya dengan China meskipun dalam situasi perang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Straits Times / CGEP