Rusia dan China Segera Tanda Tangani Kontrak Pembangunan Pipa Gas Power of Siberia-2
Kompas dunia | 18 Mei 2024, 10:35 WIBMOSKOW, KOMPAS TV - Rusia dan China akan segera menandatangani kontrak untuk proyek pipa gas Power of Siberia-2, yang akan mengalirkan gas Rusia ke China, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak seperti dikutip oleh Interfax pada Kamis malam, 16/5/2024.
Rusia lama mendiskusikan pembangunan pipa Power of Siberia-2 yang akan membawa 50 miliar meter kubik gas alam per tahun dari wilayah Yamal Rusia utara ke China melalui Mongolia.
Novak, orang kepercayaan Presiden Vladimir Putin untuk urusan minyak dan gas, merupakan bagian dari delegasi resmi Rusia yang sedang berkunjung ke China, meskipun CEO Gazprom Alexei Miller tidak ikut.
Putin dan Presiden China Xi Jinping berjanji untuk memulai "era baru" kemitraan strategis dalam kunjungan tersebut, karena pemimpin Rusia itu semakin bergantung pada China untuk mendukung ekonominya yang sedang berperang.
"Kami berencana untuk segera menyelesaikan tinjauan dan menandatangani kontrak untuk pembangunan pipa gas dengan kapasitas 50 miliar meter kubik gas melalui wilayah Mongolia," kata Novak dalam siaran televisi negara Rossiya-1, mengacu pada pipa Power of Siberia-2.
Moskow dan Beijing juga sedang mengerjakan "proyek baru lainnya", tambah Novak.
Ide untuk pipa ini telah lama diajukan oleh Rusia, tetapi menjadi semakin mendesak karena Moskow mencari pengganti Eropa sebagai pelanggan gas utamanya dengan beralih ke China.
Pipa sepanjang 2.600 km ini dapat mengalirkan 50 miliar meter kubik gas per tahun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pipa Nord Stream 1 yang kini tidak berfungsi, yang menghubungkan Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik.
Baca Juga: Laut Merah Memanas, Qatar Kirim Gas Alam Cair Lewat Jalur yang Berbeda
Pipa Power of Siberia yang pertama membentang sepanjang 3.000 km melalui Siberia dan masuk ke provinsi Heilongjiang di timur laut China.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Straits Times / CGEP