> >

Zelenskyy Salahkan Dunia atas Jatuhnya Sebagian Kharkiv ke Tangan Rusia, Minta Dukungan Lebih

Kompas dunia | 17 Mei 2024, 23:50 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kekecewaannya terhadap komunitas internasional atas kegagalan pasukannya mempertahankan sejumlah wilayah di Kharkiv dari serangan Rusia. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kekecewaannya terhadap komunitas internasional atas kegagalan pasukannya mempertahankan sejumlah wilayah di Kharkiv dari serangan Rusia.

Dalam wawancara dengan ABC News, Zelenskyy menyalahkan dunia atas jatuhnya beberapa wilayah di Kharkiv ke tangan Rusia. 

"Dunia telah memberikan kesempatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menduduki Kharkiv. Tapi sekarang dunia bisa membantu," katanya.

Zelenskyy meminta dukungan segera dari masyarakat internasional. Ia menekankan kebutuhan mendesak Ukraina akan dua sistem pertahanan udara Patriot untuk menghadapi serangan Rusia yang semakin intensif. 

"Yang kita butuhkan hanyalah dua sistem Patriot. Rusia tidak akan dapat menduduki Kharkiv jika kita memilikinya," ujarnya.

Hingga saat ini, Ukraina masih menunggu bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya yang belum tiba. 

Baca Juga: Pasukan Ukraina Terdesak Serangan Rusia di Kharkiv, Zelenskyy Batalkan Kunjungan ke Luar Negeri

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, baru-baru ini, mengunjungi Kiev dan mengumumkan tambahan bantuan militer sebesar 2 miliar dolar AS.

Zelenskyy mengapresiasi dialog yang baik namun menekankan kebutuhan mendesak bantuan militer. 

Akan tetapi, dia juga mengkritik lambannya pendanaan bantuan militer yang telah disetujui oleh AS untuk Ukraina. 

Zelenskyy kemudian mengeklaim, bantuan militer dari AS tidak hanya penting untuk mempertahankan kemerdekaan Ukraina tetapi juga bagi negara-negara lain yang mungkin menjadi target Rusia di masa depan. 

"Kami tidak hanya memperjuangkan kebebasan kami. Jika bukan Ukraina, mungkin bisa terjadi di negara lain," ujarnya.

Sementara dalam wawancara dengan Pravda, Zelenskyy mengakui Rusia telah maju setidaknya 10 kilometer di Kharkiv, namun belum mencapai garis pertahanan konkret. Ia menyebut sasaran utama Rusia di Kharkiv adalah kota Volchansk.  

Baca Juga: Ini Isi Kesepakatan Putin dan Xi Jinping Hari Ini, Termasuk soal Taiwan, Ukraina, serta AS

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan pasukannya ke wilayah Kharkiv bertujuan untuk menciptakan zona penyangga, bukan menaklukkan kota tersebut.

Putin mengatakan Moskow melancarkan serangan ke Kharkiv sebagai respons terhadap pengeboman di wilayah Belgorod, Rusia, yang dilakukan Ukraina.

"Saya telah mengatakan secara publik bahwa jika [serangan] ini terus berlanjut, kami akan dipaksa untuk menciptakan zona keamanan, zona sanitasi," katanya kepada wartawan di Harbin, China, Jumat (17/5/2024), dikutip dari Associated Press.

Putin menambahkan, pasukan Rusia "maju setiap hari sesuai rencana."

Dia juga menegaskan saat ini Rusia tidak punya rencana untuk merebut Kharkiv.

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : ABC News, Associated Press


TERBARU