> >

76 Tahun Nakba: Mengenang Shireen Abu Akleh, Jurnalis Palestina yang Ditembak Israel saat Liputan

Kompas dunia | 15 Mei 2024, 07:15 WIB
Sebuah misa untuk mengenang meninggalnya wartawan Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, digelar di sebuah gereja menjelang peringatan satu tahun kematiannya di Beit Hanina, Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, Minggu, 7 Mei 2023. Abu Akleh, warga negara Amerika Serikat berdarah Palestina, ditembak mati pada 11 Mei 2022 saat meliput serbuan militer Israel ke Jenin, Tepi Barat. (Sumber: AP Photo/Mahmoud Illean)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan Mei punya makna penting bagi bangsa Palestina. Pada tanggal 15 Mei, peristiwa pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari wilayah-wilayah yang kini menjadi Israel, pada 1948, diperingati.

Peristiwa itu diberi nama Nakba, kata dalam bahasa Arab yang berarti "bencana".

Namun, pada bulan ini, warga Palestina juga mengenang peristiwa memilukan yang menimpa jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang ditembak tentara Israel pada 11 Mei 2022.

Shireen yang lahir di Yerusalem pada 3 April 1971, adalah jurnalis Palestina-Amerika Serikat yang dikenal di seluruh dunia Arab karena liputannya soal Israel-Palestina selama 25 tahun.

Dia dibunuh saat melaporkan serangan pasukan Israel di kota Jenin, Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.

Pembunuhan Shireen bahkan membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan kutukan keras.

“Indonesia mengutuk keras pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shiren Abu Akleh di Tepi Barat, pada Rabu 11 Mei,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta pada Kamis, 12 Mei 2022.

Baca Juga: Israel Akhirnya Minta Maaf atas Pembunuhan Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh, Setahun Kemudian

Indonesia, kata Faizasyah, juga mendesak adanya investigasi untuk mengetahui penyebab kematian Shireen.

Selain itu, Indonesia mengingatkan kembali pentingnya mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Tepi Barat.

Dia mengatakan Shireen sedang melaksanakan tugasnya sebagai jurnalis saat ditembak.

Tewasnya Shireen juga mengundang banyak kecaman dari berbagai belahan dunia.

Al Jazeera, jaringan media tempat Shireen bernaung, mengutuk keras Israel atas "pembunuhan terang-terangan" yang melanggar "hukum dan norma internasional".

Mereka bahkan menyebut apa yang dilakukan oleh Israel adalah "kejahatan keji".

Setahun setelah penembakan Shireen, Israel baru meminta maaf dengan nada datar. 

Ini menjadi pertama kalinya tentara Israel mengeluarkan pemintaan maaf atas pembunuhan Shireen.

Permintaan maaf tersebut keluar dari mulut juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari pada Kamis, 11 Mei 2023.

Pemerintah Israel sempat menuding pejuang Palestina yang menembak Shireen. Tudingan yang terbantahkan oleh laporan-laporan independen.

Berdasarkan penyelidikan, Shireen tewas setelah ditembak oleh tentara Israel di bagian belakang kepalanya pada 11 Mei 2022.

Saat kejadian, Shireen mengenakan rompi dan helm yang jelas-jelas bertuliskan "PERS" dan berdiri di antara sejumlah wartawan lainnya.

Baca Juga: Militer Israel akui Shireen Abu Akleh Kemungkinan Dibunuh Tentara, tapi Tidak akan Dihukum

“Saya pikir ini kesempatan bagi saya untuk mengatakan kami meminta maaf atas kematian Shireen Abu Akleh,” ujar Hagari kepada CNN.

“Ia adalah jurnalis, seorang jurnalis terkenal. Di Israel, kami menghargai demokrasi dan di dalam demokrasi, kami melihat nilai besar jurnalisme dan kebebasan pers."

"Kami ingin jurnalis merasa aman di Israel, khususnya di waktu perang, meski mereka mengkritik kami,” tambahnya.

Permintaan maaf tersebut muncul setelah Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mempublikasikan laporan mengenai jurnalis-jurnalis yang dibunuh militer Israel.

Laporan itu menyatakan tak ada pertanggungjawaban dari militer Israel atas pembunuhan terhadap sedikitnya 20 wartawan dalam dua dekade terakhir.

 

Kelompok advokasi tersebut mengatakan telah mendokumentasi setidaknya 20 jurnalis dibunuh militer Israel sejak 2001.

Mereka menambahkan, 18 di antara yang terbunuh merupakan warga Palestina.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU