> >

76 Tahun Peringatan Nakba: Mengenang Yasser Arafat, Mengetuk Hati Dunia

Kompas dunia | 15 Mei 2024, 05:30 WIB
Pemimpin Palestina, Yasser Arafat, memegang tangan anggota delegasi dari Yerusalem dalam perayaan ulang tahunnya di markasnya di Ramallah, Tepi Barat, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel, Kamis, 5 Agustus 2004. Arafat merayakan ulang tahunnya yang ke-75 pada 4 Agustus 2004. Di sebelah kanan, terlihat Hana Attalla, pendeta Ortodoks Yunani dari Yerusalem. Sedangkan yang lainnya tidak teridentifikasi. (Sumber: AP Photo/Nasser Shiyoukhi)

Di era Reformasi, Arafat kembali mengunjungi Indonesia dan bertemu Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Wakil Presiden (Wapres) Megawati Soekarnoputri di Istana Negara Jakarta pada 16 Agustus 2000.

Namun di tengah perjuangan rakyat Palestina membebaskan diri dari cengkeraman Israel, Arafat meninggal dunia pada 2004 dalam usia 75 tahun, setelah menderita sakit.

Keponakan mendiang Yasser Arafat, Nasser al-Qudwa pada 11 November 2021 menuding Israel berada di balik kematian pemimpin ikonik tersebut.

“Saya punya keyakinan, begitu juga seluruh rakyat Palestina, bahwa kematian Arafat itu tidak normal tapi karena racun,” ungkap Nasser al-Qudwa kepada Anadolu Agency.

Al-Qudwa yang juga mantan Menteri Luar Negeri Palestina mengatakan, Israel adalah “tersangka tunggal” dan “pelaku” di balik kematian Arafat.

Dia menuding agen-agen dari para aktor lain mungkin juga terlibat. Arafat meninggal dunia pada 11 November 2004 di Prancis di usia 75 tahun. Kematiannya dinyatakan sangat mencurigakan.

Baca Juga: Serangan Israel Membuat 300.000 Penduduk Palestina Mengungsi dari Rafah

Sementara peringatan Nakba hari ini memiliki makna yang makin mendalam, setelah gempuran tak kenal ampun Israel yang membuat mata dunia makin terbuka.

Demonstrasi masyatakat dunia menyatakan bahwa apa yang terjadi di Palestina oleh tentara Israel adalah genosida.

Demonstrasi terjadi beberapa kampus di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.

Mereka mengetuk hati dunia untuk menatap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU