Ogah Ikuti AS Tangguhkan Pengiriman Bom, PM Inggris Tetap Izinkan Ekspor Senjata ke Israel
Kompas dunia | 9 Mei 2024, 01:35 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Perdana Menteri Inggris Richi Sunak menyatakan izin ekspor senjata untuk pengiriman ke Israel tetap berjalan dan tidak berubah, Rabu (8/5/2024).
Pernyataan itu dilontarkan Sunak merespons pertanyaan dari pemimpin Partai Nasional Skotlandia di Westminster, Stephen Flynn, yang menanyakan apakah Inggris akan mengikuti langkah Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, AS menangguhkan pengiriman bom dan senjata ke Israel terkait keputusan Tel Aviv melancarkan serangan darat ke Rafah, kota di selatan Gaza yang dipadati pengungsi.
“Orang itu,” sebut Sunak merujuk Flynn, “mungkin tidak menyadari bahwa pemerintah Inggris tidak secara langsung menyediakan senjata atau mengirimkan bom ke Israel.”
Baca Juga: Israel Serang Rafah, AS Tangguhkan Pengiriman Bom
“Mengenai situasi di Rafah, saya sudah sangat jelas menyatakan bahwa kami sangat prihatin dengan serangan militer penuh di Rafah, mengingat dampak kemanusiaan yang sangat buruk,” ujar Sunak seperti dilansir Anadolu, Rabu (8/5).
“Saya telah menyampaikan posisi tersebut dan menunjuk secara khusus kepada PM Netanyahu (PM Israel) setiap kali kami berbicara, dan akan terus mendesak semua pihak untuk fokus pada perundingan mencapai jeda untuk menghentikan konflik demi membebaskan sandera dan mendapatkan lebih banyak bantuan.”
Namun, Flynn terus mendesak Sunak.
“Kepercayaan diri yang ditunjukkan Israel dan ambisi militernya di Rafah berakar dari sikap diam yang ditunjukkan oleh para sekutunya di bangku depan di sini, juga di tempat lain di seluruh dunia,” ujarnya.
“Kita semua tahu bahwa persenjataan dan teknologi Inggris akan digunakan dalam setiap serangan (Israel) di Rafah. Mengetahui hal tersebut dan kehancuran yang akan terjadi, tentu sudah tiba waktunya untuk mengakhiri keterlibatan kita dan menghentikan penjualan (senjata) ke Israel,” ujar Flynn.
Namun, Sunak menyebut kontrol perizinan Inggris termasuk yang paling ketat di dunia, dan secara berkala meninjau komitmen Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional.
“Dan hal ini sangat jelas bagi DPR untuk memahami posisi kami sehubungan dengan izin ekspor setelah penilaian terbaru, tidak berubah,” ujar Sunak.
Baca Juga: Serangan Israel ke Rafah: Keluarga Palestina Berulang Kali Mengungsi karena Tak Ada Tempat Aman
Sebelumnya, AS menangguhkan pengiriman senjata dan bom ke Israel terkait dengan potensi penggunaannya di Rafah.
Seorang sumber pejabat AS pada Selasa (7/5) menyebut bahwa pengiriman AS itu termasuk 1.800 bom berbobot 907 kilogram dan 1.700 bom berbobot 227 kg. NBC News melaporkan, penangguhan pengiriman itu didasari kekhawatiran bahwa bom itu akan digunakan di area padat penduduk dan pengungsi di Gaza.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu