> >

Israel Gempur Rafah yang Dipadati 1,5 Juta Penduduk, MSF: Bisa Berubah Jadi Kuburan

Kompas dunia | 8 Mei 2024, 13:20 WIB
Asap mengepul dari titik serangan udara Israel di dekat perbatasan Rafah-Mesir, selatan Jalur Gaza, Senin (6/5/2024). (Sumber: Ramez Habboub/Associated Press)

"Selama tujuh bulan, kita telah menyaksikan pembunuhan semena-mena warga sipil, serangan terhadap pekerja kemanusiaan, termasuk staf kami sendiri, penghancuran fasilitas medis, dan halangan terhadap bantuan krusial," kata Benoit.

"Kami tidak bisa membayangkan eskalasi lebih lanjut konflik ini akan menyebabkan apa kepada orang-orang yang telah sangat menderita karena perang tanpa aturan ini."

Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga mengingatkan bahwa serangan penuh ke Rafah akan menjadi "malapetaka."

Guterres mengingatkan respons atas serangan Israel ke Rafah dapat berdampak luas di Timur Tengah.

"Tak terhitung lagi korban yang akan berjatuhan. Tak terhitung lagi keluarga yang terpaksa mengungsi kembali tanpa tujuan yang aman," kata Guterres, dikutip Al Jazeera.

"Dampaknya akan dirasakan jauh keluar, di Tepi Barat yang diduduki, dan ke seluruh kawasan."

Baca Juga: Israel Serang Rafah, Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Segera

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Al Jazeera


TERBARU