Israel Serang Rafah, AS Tangguhkan Pengiriman Bom
Kompas dunia | 8 Mei 2024, 12:29 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menangguhkan pengiriman bom untuk Israel terkait keputusan Tel Aviv melancarkan serangan darat ke Rafah, daerah paling selatan Jalur Gaza yang dipadati pengungsi.
Keputusan ini diambil pemerintah AS pada pekan lalu usai Israel dilaporkan hendak mengirim serangan berskala penuh ke Rafah.
Pasukan Israel meluncurkan operasi militer ke Rafah pada pekan ini. Tank-tank Israel memasuki kota itu hingga sekitar 200 meter dari perbatasan Mesir.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedianya akan mengirimkan 1.800 bom 900 kg dan 1.700 bom 225 kg untuk Israel, tetapi kini ditangguhkan.
Hal tersebut disampaikan seorang pejabat tinggi AS yang berbicara dengan syarat anonim karena membahas isu sensitif.
Associated Press melaporkan, Washington khawatir Israel akan menggunakan bom-bom AS di wilayah urban yang dipadati penduduk.
Rafah dipadati sekitar 1,5 juta penduduk Palestina, sebagian besar mengungsi dari tempat-tempat lain yang dibombardir Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Baca Juga: Pemerintah RI Kecam Serangan Israel ke Rafah: Hentikan Kejahatan Brutal Israel
Penangguhan pengiriman bom ini disebut menunjukkan perselisihan yang semakin mengemuka antara pemerintahan Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Gedung Putih telah berulang kali meminta Israel melindungi warga sipil di Jalur Gaza. Namun, serangan Israel sejauh ini telah membunuh hampir 35.000 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Belum ada keputusan mengenai apakah AS akan tetap mengirim bom ke Israel pada waktu mendatang.
Gedung Putih mulai meninjau kebijakan bantuan militer untuk Israel sejak April lalu, ketika pemerintah Israel semakin dekat untuk mewujudkan invasi ke Rafah.
Washington juga dilaporkan hendak meninjau apakah tindakan Israel melanggar hukum internasional dan hukum AS.
Pejabat-pejabat AS sendiri bungkam mengenai penangguhan bantuan militer untuk Israel. Sedangkan Biden sebatas menyatakan dukungan AS ke Israel tetap "sangat kuat, meskipun kami berselisih paham."
Sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, pun enggan menanggapi secara langsung penangguhan bantuan militer tersebut.
Saat ditanya wartawan soal penangguhan bantuan militer dan pernyataan Biden, Jean-Pierre sebatas menyatakan, "Dua hal bisa benar secara bersamaan."
Pasukan Israel sejak awal pekan ini mengebom sejumlah titik di timur Rafah dan menutup titik penyeberangan antara Gaza dan Mesir.
Penutupan ini membuat arus bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza yang terancam kelaparan, terhenti.
Baca Juga: Hamas Kecam Serangan Israel ke Rafah: Rakyat Palestina di Gaza Jadi Sasaran Perang Pemusnahan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press