Korea Selatan Proyeksikan Penurunan Drastis Usia Kerja Tahun 2024 akibat Tingkat Kelahiran Rendah
Kompas dunia | 6 Mei 2024, 22:35 WIBSEOUL, KOMPAS TV - Usia kerja di Korea Selatan diprediksi akan mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa dekade mendatang, disebabkan oleh tingkat kelahiran yang semakin rendah di negara tersebut.
Menurut laporan yang dirilis oleh Institut Populasi Semenanjung Korea untuk Masa Depan pada hari Senin, 6/5/2024, diperkirakan jumlah penduduk usia kerja di Korea Selatan akan menyusut sebanyak hampir 10 juta pada tahun 2044.
Pada tahun 2023, jumlah penduduk usia 15 hingga 64 tahun tercatat 36,57 juta. Namun, laporan memperkirakan angka tersebut akan anjlok menjadi hanya 27,17 juta pada tahun 2044.
Penurunan jumlah penduduk usia kerja ini diprediksi akan berdampak buruk pada konsumsi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Selain itu, beban untuk mendukung populasi lanjut usia juga diprediksi akan meningkat, yang kemungkinan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Baca Juga: Kelahiran Catat Rekor Terendah dan Pernikahan Anjlok, Krisis Demografi Jepang Makin Parah
Laporan juga mengungkapkan bahwa jumlah siswa baru di sekolah dasar diprediksi akan mengalami penurunan drastis, dari 430.000 pada tahun lalu menjadi hanya 220.000 pada tahun 2033.
Sementara itu, jumlah kematian diperkirakan akan meningkat menjadi 746.000 pada tahun 2060, sementara jumlah kelahiran hanya diprediksi mencapai 156.000. Hal ini berarti akan terjadi penurunan populasi alami sebesar 590.000.
Akibatnya, total populasi Korea Selatan yang diperkirakan mencapai 51,71 juta pada tahun 2023 diproyeksikan akan turun menjadi 39,69 juta pada tahun 2065.
Korea Selatan saat ini menghadapi masalah tingkat kelahiran yang sangat rendah, dengan tingkat kesuburan total atau rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita sepanjang hidupnya, mencapai rekor terendah sebesar 0,72 pada tahun 2023.
Angka tersebut jauh di bawah angka 2,1 yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi stabil tanpa bantuan imigrasi. Pada bulan Februari 2024, hanya 19.362 bayi yang lahir, menjadi jumlah terendah sejak perekaman data dimulai pada tahun 1981.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Yonhap