> >

Bayi di Gaza yang Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas akibat Serangan Israel Meninggal Dunia

Kompas dunia | 26 April 2024, 22:15 WIB
Seorang bayi perempuan Palestina, Sabreen Jouda, yang lahir prematur setelah ibunya tewas dalam serangan Israel bersama suaminya dan putrinya, terbaring di inkubator di rumah sakit Emirati di Rafah, selatan Jalur Gaza, Minggu, 21 April 2024. Seorang bayi Palestina yang lahir prematur, diselamatkan dari rahim ibunya sesaat setelah wanita tersebut tewas dalam serangan udara Israel, telah meninggal, kata pamannya Jumat, 26 April 2024. (Sumber: AP Photo/Mohammad Jahjouh, Berkas)

Al-Sakani, yang hamil 30 minggu, tewas bersama suami dan seorang putri kecilnya. 

Militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang menargetkan pejuang Hamas dan infrastruktur dalam serangan tersebut. Namun, serangan tersebut justru sebagian besar menewaskan perempuan dan anak-anak. 

Dengan berat hanya 1,4 kg, bayi itu mengalami kesulitan pernapasan yang parah karena lahir prematur yang kemudian dirawat di dalam inkubator di unit perawatan intensif neonatal. 

"Dia lahir ketika sistem pernapasannya belum matang, dan sistem kekebalannya sangat lemah, dan itulah yang menyebabkan kematiannya. Dia bergabung dengan keluarganya sebagai syuhada," kata Salama.

Bayi malang tersebut adalah salah satu dari lebih dari 14.000 anak yang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober. Lebih dari 34.300 warga Palestina di seluruh enklave Palestina yang terkepung telah tewas. 

Meskipun ada seruan internasional untuk mengakhiri konflik, pemimpin Israel mengatakan mereka berencana untuk melanjutkan dengan serangan darat di Rafah. 

Rencana tersebut pun diyakini bakal berdampak lebih buruk karena sekitar 1,5 juta warga Palestina mengungsi di kota selatan tersebut, yang sebelumnya ditetapkan sebagai "zona aman". 

Baca Juga: Jasad di Tiga Kuburan Massal Gaza Naik Jadi 392, Ada Indikasi Eksekusi Mati dan Dikubur Hidup-Hidup

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press/Al Jazeera


TERBARU