> >

Banjir Besar akibat Hujan Lebat Berminggu-minggu di Tanzania Tewaskan 155 Orang

Kompas dunia | 26 April 2024, 00:30 WIB
Sebuah keluarga menggunakan perahu setelah menyelamatkan diri dari banjir yang mendatangkan malapetaka di kawasan Githurai, Nairobi, Kenya, Rabu, 24 April 2024. Banjir besar di Tanzania yang disebabkan oleh hujan lebat selama beberapa minggu menewaskan 155 orang dan mempengaruhi lebih dari 200.000 orang lainnya. (Sumber: AP Photo)

NAIROBI, KOMPAS.TV - Banjir besar di Tanzania yang disebabkan oleh hujan lebat selama beberapa minggu, menewaskan 155 orang dan memengaruhi lebih dari 200.000 orang lainnya. Hal ini dinyatakan Perdana Menteri Tanzania Kassim Majaliwa, Kamis (25/4/2024).

Angka itu lebih dari dua kali lipat jumlah kematian yang dilaporkan dua minggu lalu karena jumlah curah hujan meningkat, terutama di wilayah pantai dan ibu kota, Dar es Salaam.

Perdana Menteri Kassim Majaliwa memberi tahu parlemen bahwa pola iklim El Niño telah memperburuk musim hujan yang sedang berlangsung, menyebabkan banjir dan merusak jalan, jembatan, dan rel kereta api.

Sekolah yang terendam banjir telah ditutup dan layanan darurat telah menyelamatkan orang-orang yang terjebak oleh air banjir.

Majaliwa memperingatkan mereka yang tinggal di daerah dataran rendah untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi dan mendesak pejabat distrik untuk memastikan bahwa bantuan yang ditujukan bagi mereka yang rumahnya terbawa air mencapai mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di Tanzania akibat Cuaca Ekstrem, 63 Orang Tewas

Seorang wanita diselamatkan dari rumahnya yang terendam banjir oleh pekerja Palang Merah di kawasan Githurai, Nairobi, Kenya, Rabu, 24 April 2024. (Sumber: AP Photo)

Dia mengatakan lebih dari 51.000 rumah tangga telah terkena dampak dari hujan.

Wilayah Afrika Timur sedang mengalami hujan lebat, dengan banjir juga dilaporkan di negara tetangga Burundi dan Kenya.

Di Kenya, 35 orang dilaporkan tewas pada hari Senin, dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat seiring banjir yang terus melanda negara tersebut.

Di pemukiman kumuh Mathare di ibu kota Nairobi, setidaknya empat mayat ditemukan dari rumah-rumah yang terendam banjir pada hari Rabu. Media lokal melaporkan bahwa lebih banyak mayat ditemukan dari Sungai Mathare.

Presiden Kenya William Ruto memimpin pertemuan respons banjir lintas lembaga pada hari Kamis dan mengarahkan National Youth Service untuk menyediakan tanah bagi orang-orang di daerah yang terkena banjir.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU