> >

Organisasi Kerjasama Islam Kutuk Pembantaian Warga Gaza oleh Israel: Kuburan Massal di Gaza Bukti

Kompas dunia | 23 April 2024, 17:24 WIB
Organisasi Kerjasama Islam OKI hari Senin (22/4/2024), mengutuk keras pembantaian mengerikan warga Palestina oleh Israel setelah ditemukannya kuburan massal di halaman Kompleks Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, selatan Gaza. (Sumber: KUNA Kuwait News Agency)

ANKARA, KOMPAS.TV - Organisasi Kerjasama Islam atau OKI pada Senin (22/4/2024) kemarin, mengutuk keras pembantaian mengerikan warga Palestina oleh Israel setelah ditemukannya kuburan massal di halaman Kompleks Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Younis, selatan Gaza.

Dalam pernyataannya, OKI menyatakan penemuan tersebut adalah indikasi "ratusan pengungsi, warga sipil yang luka-luka, dan yang sakit serta konvoi medis menjadi korban berbagai bentuk penyiksaan dan penyalahgunaan sebelum dieksekusi dan dimakamkan massal."

OKI menyatakan kuburan massal tersebut bukti "kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan terorisme negara yang terorganisir,". 

"Dengan menambahkan pembunuhan massal seperti itu memerlukan penyelidikan, pertanggungjawaban, dan sanksi berdasarkan hukum pidana internasional."

"OIC memperbarui seruannya kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, tentang perlunya menghentikan kejahatan perang yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza dan memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina," tambahnya.

Setidaknya 283 mayat ditemukan dari kuburan massal di Kompleks Medis Nasser setelah tentara Israel mundur dari kota itu pada 7 April 2024 setelah serangan darat selama empat bulan, menurut badan pemadam kebakaran sipil Gaza.

Menyusul serangan mematikan yang memasuki hari ke-200, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza yang terkepung melaporkan sebanyak 34.183 warga Palestina telah tewas terbunuh serangan Israel.

Baca Juga: PBB Tuntut Penyelidikan Menyeluruh atas Laporan Banyaknya Kuburan Massal di Gaza

Seorang pria Palestina membawa jenazah anaknya yang tewas dibunuh Israel di Jalur Gaza, di rumah sakit Nasser di Khan Younis, Senin, 22 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

Serangan yang terus berlanjut sejak bulan Oktober 2023 lalu juga telah melukai 77.143 warga Palestina, tambahnya.

Kementerian juga mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir, Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di seluruh Jalur Gaza yang meninggalkan 32 korban tewas dan 59 lainnya terluka yang tiba di rumah sakit.

"Banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dan penyelamat tidak dapat mencapai mereka," tambahnya.

Seperti diketahui, Israel menghantam Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Perang Israel di Gaza telah mendorong 85% dari populasi wilayah tersebut menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sedangkan lebih dari 60% infrastruktur enklaf tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida seperti diutarakan Mahkamah Internasional. Putusan sementara bulan Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU