Papua Nugini Tersinggung Usai Biden Siratkan Pamannya Dimakan Kanibal pada Perang Dunia II
Kompas dunia | 23 April 2024, 07:14 WIBJuru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan Jumat lalu bahwa Biden berbicara tentang keberanian pamannya dan banyak anggota dinas AS lainnya yang mengorbankan nyawa mereka.
"Ia menganggap ini sangat serius. Paman yang melayani dan melindungi negara ini, kehilangan nyawanya dalam pelayanan. Dan itu seharusnya penting," katanya.
Catatan militer tidak mendukung klaim Biden bahwa pesawat Finnegan ditembak jatuh. Finnegan adalah penumpang pesawat angkut Douglas A-20 Havoc yang jatuh ke laut setelah kedua mesinnya gagal pada tanggal 14 Mei 1944, menurut laporan Pentagon.
Seorang anggota kru selamat tetapi tidak ada jejak yang ditemukan dari pesawat atau tiga orang lainnya di dalamnya, termasuk Finnegan.
Pernyataan Marape dirilis pada hari yang sama ketika ia bertemu Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, di Port Moresby untuk membahas membangun hubungan yang lebih erat.
Marape juga menyerukan kepada AS untuk menemukan jenazah perangnya di hutan-hutan Papua Nugini dan membersihkan puing-puing perang.
"Sisa-sisa Perang Dunia II tersebar di seluruh PNG, termasuk pesawat yang membawa pamannya Presiden Biden," kata Marape.
"Mungkin, mengingat komentar Presiden Biden dan reaksi keras dari PNG serta bagian lain dunia, saatnya bagi AS untuk menemukan sebanyak mungkin sisa-sisa Perang Dunia II di PNG, termasuk mereka yang kehilangan nyawa seperti Ambrose Finnegan," katanya.
"Teater perang di PNG dan Kepulauan Solomon banyak, dan dipenuhi dengan sisa-sisa Perang Dunia II termasuk sisa-sisa manusia, reruntuhan pesawat, reruntuhan kapal, terowongan, dan bom. Orang-orang kami setiap hari hidup dengan ketakutan akan dibunuh oleh bom Perang Dunia II yang meledak," kata Marape.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press