> >

Erdogan Murka, Tuduh Barat Terapkan Standar Ganda dalam Konflik antara Iran dan Israel

Kompas dunia | 17 April 2024, 07:28 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato televisi pada Selasa (16/4/2024), menuduh negara-negara Barat memiliki standar ganda dengan mengutuk Iran atas serangan akhir pekan lalu terhadap Israel namun tidak mengutuk Israel atas penyerangan konsulat Iran di ibu kota Suriah sebelumnya. (Sumber: Times of Israel)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato televisi menuduh negara-negara Barat memiliki standar ganda, Selasa (16/4/2024). Pasalnya, negara-negara Barat mengutuk Iran atas serangan akhir pekan lalu terhadap Israel, namun tidak mengutuk Israel atas penyerangan konsulat Iran di ibu kota Suriah sebelumnya.

Erdogan juga mengatakan pemerintahannya akan terus melakukan upaya diplomasi yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan di Timur Tengah.

“Penargetan Israel terhadap (misi) Iran di Damaskus yang melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina merupakan tetes terakhir,” ujar Erdogan.

“Ibarat air yang dicurahkan, mereka yang diam terhadap sikap agresif Israel segera berlomba-lomba mengutuk respons Iran,” tambahnya.

Erdogan juga menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperkeruh ketegangan untuk “memperpanjang masa politiknya.”

Israel pada hari Minggu memuji keberhasilan pertahanannya dalam menghadapi serangan Iran yang melibatkan ratusan drone, rudal balistik, dan rudal jelajah sementara ketegangan meningkat terkait kemungkinan serangan balasan Israel.

Baca Juga: Menlu Retno Tegaskan Indonesia Tetap Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Juru bicara militer Israel saat itu mengatakan peluncuran itu berjumlah sekitar 350 drone pengebom satu arah, rudal balistik dan rudal jelajah, tetapi 99% di antaranya berhasil dicegat.

Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran menembakkan 170 drone, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik. Beberapa rudal balistik mencapai wilayah Israel, menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan udara Nevatim.

Serangan Iran pada Sabtu, kurang dari dua minggu setelah serangan yang diduga dilakukan oleh Israel di Suriah yang menewaskan dua jenderal Iran di sebuah gedung konsulat Iran, menandai kali pertama Iran meluncurkan serangan militer langsung terhadap Israel, meskipun telah ada permusuhan selama puluhan tahun sejak Revolusi Islam tahun 1979.

Israel dan Iran telah berada pada jalur yang saling berseberangan sepanjang enam bulan perang Israel melawan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.

Perang itu pecah setelah Hamas dan Jihad Islam, dua kelompok militan yang didukung oleh Iran, melakukan serangan lintas batas yang menghancurkan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan menculik 250 lainnya.

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan kerusakan luas dan menewaskan lebih dari 33.800 orang warga sipil Gaza, menurut pejabat kesehatan setempat.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU