Makin Kehabisan Tentara, Zelenskyy Teken UU Wajib Militer Kontroversial demi Hadapi Serangan Rusia
Kompas dunia | 17 April 2024, 07:58 WIBNamun, penundaan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Ukraina, terutama di kalangan mereka yang memiliki keluarga atau kenalan yang bertugas di garis depan selama dua tahun terakhir.
Prajurit yang telah merasakan kelelahan akibat bertugas di garis depan tidak memiliki kesempatan untuk istirahat karena skala dan intensitas pertempuran yang sedang berlangsung.
Ukraina saat ini juga mengalami kekurangan prajurit yang terlatih untuk bertarung. Jika prajurit di garis depan demobilisasi saat ini, maka pasukan Ukraina akan kehilangan anggota yang paling berpengalaman dan mampu bertahan dalam pertempuran.
Pada bulan Desember, Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa militer Ukraina berencana untuk melakukan mobilisasi tambahan hingga 500.000 prajurit.
Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, telah melakukan audit terhadap kekuatan militer dan menyatakan bahwa prajurit dapat dipindahkan dari bagian belakang ke garis depan. Namun, angka pasti mengenai jumlah prajurit yang akan dipindahkan belum diumumkan secara resmi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press