> >

Kemlu RI Imbau WNI Tunda Perjalanan Tidak Esensial ke Iran dan Israel

Kompas dunia | 15 April 2024, 07:41 WIB
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/10/2023). (Sumber: Kompas TV)

“Kemenlu telah memantau situasi eskalasi di wilayah Timur Tengah pascaserangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus. Termasuk situasi WNI di kawasan. KBRI Amman telah menjalin komunikasi kepada WNI di Israel. Tidak ada WNI yang terdampak akibat serangan balasan Iran,” jelas Judha.

Dilansir Al Jazeera, Korps Garda Revolusi Islam Iran, Sabtu (13/4/2024), mengatakan mereka meluncurkan drone dan rudal ke Israel di bawah operasi "Janji Sejati".

Serangan itu dilancarkan hampir dua minggu setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran.

Israel tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi Tel Aviv diyakini sebagai pelakunya.

"Kami telah meluncurkan sebuah operasi dengan drone dan rudal sebagai respons atas kejahatan entitas Zionis (Israel) yang menargetkan konsulat Iran di Suriah," kata Korps Garda Revolusi Islam Iran dalam suatu pernyataan.

"Operasi itu dilakukan dengan lusinan rudal dan drone untuk menyerang target-target spesifik di wilayah-wilayah yang diduduki."

Baca Juga: Kekuatan Pasukan Elite Iran dan Israel Mana yang Lebih Kuat, Simak Penjelasannya di Sini

Teheran melegitimasi serangannya ke Israel dengan Pasal 51 Piagam PBB.

“Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran adalah respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus,” tutur perwakilan tetap Iran di PBB melalui media sosial X.

Menurutnya, persoalan mengenai serangan ke konsulat Iran itu bisa dianggap selesai dengan serangan ke Israel.

“Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim jahat Israel,” tambahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Al Jazeera


TERBARU