Isu Indonesia Normalisasi dengan Israel Kembali Muncul, Kemlu Bereaksi: Konsisten Membela Palestina
Kompas dunia | 12 April 2024, 08:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kembali munculnya isu Indonesia bakal normalisasi hubungan dengan Israel membuat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bereaksi keras.
Sejumlah media Israel menegaskan Indonesia akan menormalisasikan hubungan diplomatik dengan Israel.
Hal itu agar Indonesia bisa diterima sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Baca Juga: OJ Simpson Meninggal di Usia 76 Tahun, Kasusnya Sempat Bikin Gempar AS
“Saya tegaskan bahwa hingga saat ini, tak ada rencana untuk membuka hubungan diplomati dengan Israel, terlebih dengan situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini,” ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal, Kamis (11/4/2024) dikutip dari Antara.
Iqbal menegaskan posisi Indonesia tak akan berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina, dalam solusi dua negara.
“Indonesia akan selalu konsisten, berada di garis terdepan membela hak-bak bangsa Palestina,” ujarnya.
Sedangkan untuk keanggotaan Indonesia di OECD, Iqbal menegaskan prosesnya akan cukup panjang.
Peta jalan keanggotaan Indonesia di OECD direncanakan diadopsi pada Mei mendatang.
Iqbal mengatakan sudah banyak hal yang harus disiapkan oleh Indonesia untuk mencapainya.
“Waktu yang diperlukan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda. Semua tergantung kesiapan negara tersebut,” tuturnya.
Menurut Iqbal, beberapa negara bahkan memerlukan waktu tiga hingga lima tahun dalam proses keanggotaan OECD.
Sebelumnya, sejumlah media Israel melaporkan bahwa kesepakatan untuk normalisasi hubungan Indonesia-Israel telah terjadi demi Indonesia bisa gabung OECD.
Hal itu disebut telah tercapai lewat pembicaraan dan perjanjian rahasia selama tiga bulan antara Jakarta, Tel Aviv, dan Sekjen OECD Matthias Korman.
Seorang poejabat Israel yang identitasnya tak diungkapkan menegaskan normalisasi hubungan Indonesia-Israel akan menandai perubahan signifikan di tengah meningginya sentimen anti-Israel akibat serangan militer di Gaza.
Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai status open for accession discussion untuk menjadi anggota penuh OECD.
Baca Juga: 3 Putra Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan Israel di Gaza Utara
Israel sendiri kerap menolak pengajuan keanggotaan Indonesia ke OECD, dan normalisasi hubungan itu juga disebut akan mengakhiri penolakan itu.
Keanggotaan di OECD diyakini akan berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia karena dapat meningkatkan investasi dari negara-negara OECD hingga 0.37 persen.
Selain itu, juga bakal meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 0.94 persen.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara