Serangan Milisi Meningkat, Pakistan Kerahkan 100.000 Polisi dan Paramiliter Amankan Idulfitri
Kompas dunia | 10 April 2024, 03:25 WIBISLAMABAD, KOMPAS.TV - Otoritas Pakistan bakal menerjunkan 100.000 personel kepolisian dan pasukan paramiliter untuk mengamankan Idulfitri 1445 H. Pakistan sendiri akan memperingati awal bulan Syawal 1445 H pada Rabu (10/4/2024) besok.
Kendati di Pakistan jarang terjadi serangan selama Idulfitri, intelijen negara itu telah memperingatkan bahwa milisi dapat meluncurkan serangan ke warga sipil, fasilitas pemerintah, militer, dan polisi saat hari raya.
Pakistan tercata mengalami peningkatan intensitas serangan milisi beberapa tahun belakangan. Serangan milisi umumnya diluncurkan kelompok separatis Pakistan Taliban yang berbasis di Provinsi Balochistan, barat daya Pakistan.
Baca Juga: Suasana Takbiran Idulfitri di Suriah, Anak-anak Pengungsi Nyalakan Lentera Bersama Relawan
Associated Press melapoorkan, Kementerian Dalam Negeri Pakistan akan memperketat pengamanan di tempat-tempat yang digunakan tokoh masyarakat untuk menyampaikan ceramah Idulfitri.
Sementara itu, di negara tetangga Pakistan, Afghanistan, Taliban juga memperketat pengamanan jelang Idulfitri 1445 H. Sejak mengambilalih Afghanistan pada 2021 lalu, pemerintahan Taliban kerap diguncang serangan teror yang utamanya berasal dari ISIS-Khurasan.
Pemerintah Taliban pun melarang masyarakat menyalakan kembang api saat Idulfitri karena dinilai mengganggu ketertiban umum. Pasukan Taliban juga dilaporkan akan menjaga titik-titik kumpul masyarakat selama hari raya.
Selain Pakistan dan Afghanistan, pemerintah Indonesia turut menetapkan Idulfitri 1445 H pada Rabu (10/4). Hal tersebut dikonfirmasi melalui sidang isbat yang digelar pada Selasa (9/4).
Sejumlah negara Timur Tengah pun diketahui merayakan Idulfitri pada Rabu (10/4), di antaranya Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, Irak, Palestina, Suriah, Mesir, Lebanon, Yaman, dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Salat Idulfitri 1445 H, Masjid Sheikh Zayed Solo Siap Tampung 15.000 Jemaah
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV