> >

Mantan Bos Intelijen Israel: Saya Tidak akan Terkejut jika Iran Bertindak Besok Jumat

Kompas dunia | 4 April 2024, 21:12 WIB
Petugas mengerjakan operasi evakuasi di gedung konsulat Iran yang diledakkan serangan udara Israel di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). (Sumber: Omar Sanadiki/Associated Press)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Mantan kepala Direktorat Intelijen Militer Israel (Aman) Amos Yadlin menyebut, Iran kemungkinan akan memilih hari Jumat (5/4/2024) untuk melakukan aksi balasan terhadap Israel.

Iran diyakini mempersiapkan serangan balasan usai Israel menghancurkan gedung konsulat negara itu di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Yadlin meyakini bahwa Iran akan membalas, baik melalui tangan sendiri atau via proksi mereka di Timur Tengah.

Teheran disebutnya kemungkinan memilih hari Jumat, bertepatan dengan Hari Al-Quds dan Jumat terakhir pada bulan Ramadan 1445 H.

Baca Juga: Israel Siaga Hadapi Serangan Balasan Iran, Ada Potensi Pertempuran Darat

Meskipun demikian, Yadlin menilai Israel tidak perlu panik karena kemampuan sistem pertahanan udara mereka.

"Saya tidak akan terkejut jika Iran bertindak besok. Jangan panik. Jangan lari ke tempat perlindungan," kata Yadlin dikutip Al Jazeera, Kamis (4/4).

Israel dilaporkan dalam kondisi siaga mengingat potensi serangan balasan Iran.

Militer Israel pun dilaporkan memerintahkan semua gugus tempur untuk tidak meninggalkan posisi tugas.

"Sesuai peninjauan situasional, telah diputuskan bahwa kepergian semua gugus tempur IDF akan dijeda," demikian pernyataan militer Israel pada Kamis (4/4).

Jurnalis Al Jazeera di Yerusalem Timur, Rory Challands melaporkan bahwa Israel memperkirakan serangan balasan Iran akan diluncurkan melalui udara.

Namun, perintah militer agar gugus tempur tidak meninggalkan pos tugas dinilai menandakan kesiapan Israel mengantisipasi serangan darat.

"Mereka tidak mengatakan apakah langkah ini terkait ancaman Iran, tetapi jelas itu yang dibicarakan di Israel. Jika akurat, itu menandakan bahwa militer (Israel) tidak hanya siap untuk drone dan rudal, tetapi juga pertempuran darat," kata Challands.

Serangan Israel di Damaskus pada 1 April lalu menewaskan 13 orang, termasuk dua pimpinan pasukan Al-Quds dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Haji Rahimi.

Kantor berita Iran, ISNA melaporkan, jenazah korban serangan konsulat telah direpatriasi ke Teheran.

Jenazah akan dimakamkan pada Jumat (5/4) besok, bertepatan dengan Hari Al-Quds yang kerap diperingati Iran dengan longmars mendukung Palestina.

Baca Juga: Rusia Kecam Serangan Israel ke Gedung Konsulat Iran di Damaskus: Jelas Langgar Hukum Internasional

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU