Spanyol, Irlandia, Slovenia, dan Malta Sepakat Akui Negara Palestina Merdeka
Kompas dunia | 23 Maret 2024, 12:55 WIB"Jujur, sekarang adalah waktunya," kata Sanchez kepada jurnalis, menambahkan akan penting untuk memantau keputusan Dewan Keamanan PBB, serta kemampuan Otoritas Palestina yang direformasi untuk mengatur dalam beberapa minggu mendatang.
"Dalam konteks Spanyol, ini tidak ada hubungannya dengan ideologi. Ada banyak orang dari kiri, kanan, dan tengah yang tidak tahan melihat apa yang terjadi, semua penderitaan di Jalur Gaza, ketidakadilan di Tepi Barat. Dan mereka benar-benar takut akan eskalasi konflik yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Kita perlu berkontribusi untuk mengakhirinya," tambah perdana menteri sosialis tersebut.
Sanchez juga menyoroti bahwa keempat negara Uni Eropa yang bersedia melakukan langkah tersebut berasal dari wilayah yang berbeda di Eropa dan diperintah oleh partai yang berbeda.
Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob, adalah anggota Gerakan Kebebasan sosial liberal; Perdana Menteri Malta, Robert Abela, berasal dari Partai Buruh; dan Taoiseach atau Pemimpin atau Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, dari partai sayap kanan tengah Fine Gael. Namun, Varadkar mengumumkan pengunduran dirinya pada awal pekan ini.
Setidaknya 32.070 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, demikian Kementerian Kesehatan di enklave yang dikepung tersebut mengatakan pada Jumat.
Pernyataan kementerian itu mengatakan bahwa 74.298 warga Palestina juga telah terluka dalam serangan yang terus berlanjut hingga hari ke-168.
Dalam 24 jam terakhir, katanya, pasukan Israel melakukan sembilan "pembantaian" di seluruh Jalur Gaza, menewaskan 82 orang dan melukai 110 lainnya.
"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan dan penyelamat tidak dapat mencapai mereka," tambah pernyataan itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press