> >

Hamas Ajukan Rencana Gencatan Senjata 3 Tahap dan Pertukaran Tawanan, Ini Rinciannya

Kompas dunia | 16 Maret 2024, 10:47 WIB
Seorang demonstran memegang poster dalam demonstrasi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, saat penghargaan Piala Oscar di Hollywood, Minggu, 10 Maret 2024. Usulan gencatan senjata terbaru dari Hamas hari Jumat, (15/3/2024) meminta proses tiga tahap. (Sumber: AP Photo/Etienne Laurent)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Usulan gencatan senjata terbaru dari Hamas hari Jumat, (15/3/2024) meminta proses tiga tahap, dimulai dengan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan puluhan tahanan Palestina sebagai imbalan untuk membebaskan semua tawanan perempuan yang dipegang oleh militan di kawasan tersebut.

Rincian proposal tersebut pertama kali dilaporkan oleh jaringan Al-Jazeera dan dikonfirmasi kepada Associated Press oleh seorang pejabat Palestina hari Jumat (15/3/2024), seperti dilaporkan oleh Associated Press. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena tidak diizinkan untuk mengungkapkan isi dari negosiasi tersebut.

Para mediator internasional telah berusaha untuk memediasi gencatan senjata selama enam minggu sebelum bulan suci Ramadan dimulai awal pekan ini. Hamas menolak setiap kesepakatan yang tidak mengarah pada penarikan pasukan Israel dari Gaza dan gencatan senjata permanen.

Proposal baru dari Hamas mengusulkan tiga tahap, masing-masing enam minggu, sesuai dengan laporan tersebut.

Pada tahap pertama, pasukan Israel akan mundur dari dua jalan utama yang menghubungkan Gaza bagian utara dan selatan dan akan memungkinkan ratusan ribu orang yang terlantar untuk kembali pulang dan bantuan mencapai Gaza utara yang terisolasi.

''Tahap pertama melibatkan penarikan pasukan Israel dari pusat-pusat kota yang berbeda, serta dari jalan Rashid dan Salah al-Din untuk memungkinkan kembalinya pengungsi dan pengiriman bantuan,'' kata sumber tersebut.

Hamas juga akan membebaskan semua prajurit perempuan Israel yang ditahan di Gaza sementara Israel akan membebaskan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Baca Juga: Perundingan Lanjut Minggu Depan, Gencatan Senjata di Gaza Hampir Mustahil Berlaku sebelum Ramadan

Asap pengeboman Israel atas Gaza hari Jumat, (15/3/2024). Pemerintah Israel hari Jumat, (15/3/2024), mengumumkan telah menyetujui rencana militer untuk menyerang Rafah, berencana memindahkan penduduk Rafah ke pulau-pulau kemanusiaan yang terletak di tengah wilayah. (Sumber: AP Photo)

Sumber tersebut mencatat tahap kedua melibatkan pembebasan tawanan perempuan, anak-anak, dan lanjut usia Israel yang ditahan di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan lebih dari 700 narapidana Palestina dari penjara Israel.

Tahap ketiga akan melibatkan pembebasan prajurit Israel yang ditangkap di Gaza dan gencatan senjata permanen akan diumumkan sebelum pertukaran prajurit dimulai.

Hamas mengusulkan kepada Israel pembebasan 50 tahanan Palestina, 30 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup, sebagai imbalan atas setiap prajurit perempuan Israel yang saat ini ditawan oleh kelompok perlawanan Palestina.

Hari Kamis malam, kelompok Palestina Hamas menyampaikan visi komprehensifnya kepada mediator Qatar dan Mesir untuk gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan sikapnya melibatkan gencatan senjata di Gaza, pengiriman bantuan, kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka, dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Ditambahkan juga termasuk dalamnya kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel.

Tidak lama setelah pengumuman Hamas, Channel 12 Israel melaporkan bahwa Qatar menyerahkan respons Hamas kepada Israel.

Baca Juga: Israel Buat Pedoman Perundingan Pertukaran Tawanan, tapi Wajibkan Hamas Setuju Bila Ingin Berunding

Warga Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, (21/12/2023). Usulan gencatan senjata terbaru dari Hamas hari Jumat, (15/3/2024) meminta proses tiga tahap. (Sumber: AP Photo)

Radio Angkatan Darat Israel mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan respons Hamas sedang dalam tinjauan pihak Israel.

Israel percaya ada 134 warganya yang ditahan di Gaza setelah angkatan darat berhasil membebaskan dua warga Israel yang ditahan di kota Rafah di selatan Jalur Gaza pada 12 Februari.

Israel telah melakukan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas, mengklaim 1.200 orang warga Israel tewas.

Lebih dari 31.490 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak itu tewas di Gaza, dan lebih dari 73.439 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan barang kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade mematikan terhadap Gaza, membuat warga Gaza, terutama di bagian utara, di ambang kelaparan.

Perang Israel telah membuat 85% populasi Gaza menjadi pengungsi internal di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur Gaza rusak atau hancur oleh serangan Israel, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional dengan putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press / Anadolu


TERBARU