Sutradara Roman Polanski Kembali Digugat karena Tuduhan Pelecehan Seksual
Kompas dunia | 13 Maret 2024, 09:07 WIBLOS ANGELES, KOMPAS.TV — Seorang perempuan menggugat sutradara Roman Polanski, dengan tuduhan pelecehan seksual di tahun 1973, ketika perempuan tersebut masih berusia di bawah umur.
Tuduhan itu kemudian langsung dibantah oleh Polanski yang saat ini telah berusia 90 tahun. Polanski melakukan konferensi pers dengan pengacaranya, Gloria Allred, pada Selasa (12/3/2024).
Laporan ini terjadi kembali setelah sebelumnya Polanski juga pernah dilaporkan dengan kasus penyerangan seksual kriminal di Los Angeles pada tahun 70-an. Kasus ini kemudian mendorong Polanski melarikan diri ke Eropa pada tahun 1978.
Perempuan yang mengajukan gugatan perdata itu mengatakan dia pergi makan malam bersama Polanski, yang mengetahui bahwa dia masih berusia di bawah 18 tahun, pada tahun 1973. Dia mengatakan Polanski sebelumnya memberikan minuman keras tequila di rumahnya dan di sebuah restoran.
Baca Juga: Kisah di Balik Last Night in Soho: Terpengaruh Film Roman Polanski hingga Andil Quentin Tarantino
Setelah menenggak tequila, perempuan itu menjadi grogi dan Polanski mengantarnya pulang. Dia selanjutnya ingat Polanski berbaring di sampingnya di tempat tidurnya. Kemudian dia mengaku Polanski melakukan pemerkosaan kepadanya, sehingga menyebabkan rasa sakit dan penderitaan fisik dan emosional yang luar biasa.
Pengacara Polanski, Alexander Rufus-Isaacs mengatakan Polanski menyangkal tuduhan tersebut dengan keras. Mereka percaya bahwa tempat yang tepat untuk mengadili kasus ini adalah di pengadilan.
Gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles pada bulan Juni berdasarkan undang-undang California yang untuk sementara mengizinkan orang untuk mengajukan klaim pelecehan seksual pada masa kanak-kanak setelah undang-undang pembatasan berakhir. Berdasarkan undang-undang, Polanski juga tidak bisa disebutkan namanya pada awalnya, sehingga gugatan tersebut tidak diberitakan oleh media
Sejak itu, hakim telah memberikan persetujuan kepada penggugat untuk menggunakan namanya dalam kasus tersebut. Hakim pada hari Jumat menetapkan tanggal persidangan pada tahun 2025.
Perempuan tersebut pertama kali menceritakan kisahnya pada tahun 2017. Pada saat itu, perempuan yang kini telah mengajukan gugatan perdata memberikan nama depan dan inisial tengahnya dan mengatakan bahwa dia berusia 16 tahun pada saat penyerangan tersebut.
Dalam gugatannya dan pada konferensi pers hari Selasa, dia tidak menyebutkan namanya dan hanya mengatakan bahwa dia masih di bawah umur pada saat itu. Dia hanya berbicara sebentar.
“Saya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memutuskan mengajukan gugatan terhadap Pak Polanski, namun akhirnya saya mengambil keputusan itu,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press. “Saya ingin mengajukannya untuk mendapatkan keadilan dan akuntabilitas.”
Hingga saat ini, setidaknya ada tiga perempuan lain yang telah menyampaikan cerita tentang Polanski, bahwa sutradara itu telah melakukan pelecehan seksual terhadap mereka.
Sebagai tokoh utama dalam kebangkitan film New Hollywood pada tahun 1960-an dan 1970-an, Polanski menyutradarai film-film termasuk Rosemary’s Baby dan Chinatown.
Baca Juga: 2 Bocah jadi Korban Pelecehan Seorang Pria, Diiming-imingi Uang dan Data Internet!
Pada tahun 1977, dia didakwa membius dan memerkosa seorang gadis berusia 13 tahun. Dia mencapai kesepakatan dengan jaksa bahwa dia akan mengaku bersalah atas tuduhan yang lebih ringan yaitu melakukan hubungan seksual yang melanggar hukum dan tidak harus masuk penjara melebihi masa penjara yang telah dia jalani.
Namun Polanski khawatir hakim akan mengingkari perjanjian tersebut sebelum perjanjian tersebut diselesaikan dan pada tahun 1978 dia melarikan diri ke Eropa. Berdasarkan transkrip yang dibuka pada tahun 2022, seorang jaksa memberikan kesaksian bahwa hakim sebenarnya berencana untuk menolak kesepakatan tersebut.
Pengacara Polanski telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mengakhiri kasus ini dan mencabut surat perintah penangkapan internasional yang membatasi dia di negara asalnya, Prancis, Swiss, dan Polandia, di mana pihak berwenang telah menolak permintaan AS untuk ekstradisinya.
Dia terus membuat film dan memenangkan Oscar untuk sutradara terbaik untuk The Pianist pada tahun 2003. Namun Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengeluarkannya pada tahun 2018 setelah maraknya gerakan #MeToo di media sosial.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press