China Tuding AS Manfaatkan Krisis Ukraina demi Keuntungan Geopolitiknya Sendiri
Kompas dunia | 13 Maret 2024, 07:42 WIBISTANBUL, KOMPAS.TV - China hari Selasa (12/3/2024) menuduh Amerika Serikat (AS) memanfaatkan krisis Ukraina untuk "mencapai tujuan geopolitiknya sendiri," seperti yang dilaporkan oleh media negara China.
"Apa yang menjadi perhatian AS bukanlah Ukraina, melainkan bagaimana mencapai tujuan geopolitik dan strategisnya melalui krisis Ukraina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin yang dikutip oleh Anadolu pada hari yang sama.
Wang merespons komentar Kepala Intelijen AS, William Burns, dalam sebuah dengar pendapat di Senat AS.
Burns menyatakan, "Jika kita terlihat menarik diri dari dukungan terhadap Ukraina, bukan hanya akan menimbulkan keraguan di antara sekutu dan mitra kita di Indo-Pasifik, tetapi juga akan memperkuat ambisi kepemimpinan China dalam berbagai skenario, mulai dari Taiwan hingga Laut China Selatan."
Dalam laporan Penilaian Ancaman Tahunan AS untuk tahun 2024 yang dirilis pada hari yang sama, lembaga intelijen AS menyatakan China yang ambisius namun cemas, Rusia yang konfrontatif, beberapa kekuatan regional seperti Iran, dan aktor non-negara yang lebih mampu, menantang aturan internasional dan dominasi AS di dalamnya.
Laporan tersebut juga menuduh China "mungkin akan mencoba mempengaruhi pemilu AS pada tahun 2024 pada tingkat tertentu karena keinginan China untuk menyingkirkan kritikusnya dan memperbesar perpecahan masyarakat AS."
Wang menyatakan Perwakilan Khusus China untuk Urusan Eurasia, Li Hui, telah melakukan kunjungan ke Rusia, kantor pusat UE, Polandia, Ukraina, Jerman, dan Prancis awal bulan ini.
Selama kunjungannya, Li membahas resolusi politik dari krisis Ukraina dengan para pejabat setempat, kata Wang.
“Semua pihak sangat menghargai upaya Li dalam mendorong negosiasi perdamaian atas nama China," ujar Wang, menegaskan China dengan tulus berharap "semua pihak terkait akan bekerja menuju gencatan senjata yang segera dan membangun kerangka keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan."
Baca Juga: Zelenskyy Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Berdamai dengan Rusia, Lontarkan Ucapan Pedas
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / Associated Press