Swedia Resmi Gabung NATO, Rusia Kian Terjepit?
Kompas dunia | 8 Maret 2024, 07:58 WIBSTOCKHOLM, KOMPAS.TV - Swedia akhirnya resmi bergabung dengan NATO, dan menjadi negara ke-32 dari aliansi pertahanan Barat itu.
Bergabungnya Swedia ke NATO, mengakhiri netralitas negara itu setelah Perang Dunia II.
Swedia bergabung dengan NATO karena meningkatnya kekhawatiran di Eropa sejak invasi Rusia ke Uraina.
Baca Juga: Polisi Israel Izinkan Warganya ke Kompleks Masjid Al-Aqsa di Bulan Ramadan, Memicu Kekhawatiran
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken memimpin upacara di mana instrumen aksesi Swedia dengan NATO, secara resmi disimpan di Departemen Luar Negeri AS.
“Ini adalah momen bersejarah bagi Swedia, Ini merupaan aliansi bersejarah. Ini merupakan sejarah bagi hubungan translantik,” kata Blinken, Kamis (7/3/2024) dikutip dari NPR.
“Sekutu NATO kami kini semakin kuat, dan besar dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
Kristersson pun menuliskan di media sosial mengenai bergabungnya Swedia dengan NATO.
“Karena itu kami adalah negara yang lebih aman,” tulisnya.
Gedung Putih menegaskan bahwa memiliki Swedia sebagai sekutu NATO membuat AS dan aliansi itu menjadi maki naman.
“NATO menjadi pertahanan paling kuat sekutu dalam sejarah dunia, dan saat ini sangat kritis memastikan keamanan warga kami seperti pada 75 tahun lalu, ketika sekutu kami ditemukan di tengah puing-puing Perang Dunia II,” bunyi pernyataan mereka.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg menggambarkan bergabungnya Swedia sebagai hari bersejarah.
Baca Juga: AS Dilaporkan Diam-Diam Setujui Penjualan Senjata dan Amunisi Canggih ke Israel
“Swedia kini memiliki tempat yang tepat di meja NATO, dengan suara yang sama dalam menetapkan kebijakan dan keputusan NATO,” katanya.
Bergabungnya Swedia dengan NATO diyakini semakin membuat Rusia terpojok, apalagi mengingat Finlandia, yang juga berbatasan langsung dengan negara Vladimir Putin sudah lebih dulu bergabung.
Rusia sendiri sebelumnya berjanji bakal melakukan langkah politik dan militer untuk merespons langah Swedia untuk bergabung NATO.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : NPR