Gelar Kim Jong-Un di Korea Utara Berubah, Kini Dipanggil Kamerad Hebat, Bukan Lagi Pemimpin Hebat
Kompas dunia | 1 Maret 2024, 14:05 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Gelar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di negaranya dilaporkan telah berubah.
Kim Jong-un saat ini tak lagi dipanggil Pemimpin Hebat, tetapi menjadi Kamerad Hebat.
Perubahan ini menandakan Kim Jong-un ingin menekankan prestasinya dibandingkan pendahulunya, sang ayah Kim Jong-il serta kakeknya Kim Il-sung.
Baca Juga: Ancaman Putin ke NATO Bikin Merinding: Serang Barat dengan Nuklir jika Kirim Pasukan ke Ukraina
Dikutip dari Radio Free Asia, Kamis (29/2/2024), perubahan gelar dari Pemimpin Hebat ke Kamerad Hebat mulai muncul di awal bulan ini.
Kemunculan itu terjadi setelah Korea Utara mengedarkan lima poin sumpah, yang semuanya harus diikrarkan oleh seluruh warga negara tertutup tersebut.
Menurut seorang warga Korea Utara, sumpah tersebut, yang dikirimkan ke semua organisasi dan institusi negara tersebut, dibacakan oleh para pejabat di berbagai acara, yang harus diikuti masyarakat.
Masing-masing dari lima bagian sumpah tersebut memuat gelar Kamerad Hebat.
Sumpah tersebut mengikat pembicaraan untuk mendukung dan membela Kim Jong-un secara politis dan ideologis.
Selain itu, juga berjanji bahwa mereka akan setia dan patuh pada kepemimpinan tunggalnya, dengan segala cara, dan hanya akan mengikuti garis keturunan “Gunung Paektu” yang mengacu pada dinasti Kim.
Kim Il-sung, dan keluarga Kim sering disebut memiliki hubungan dengan Gunung Paektu, gunung tertinggi di Semenanjung Korea dan puncak suci di mitologi Korea.
Pada kelima poin tersebut diawali dengan pernyataan tunggal mengenai upaya menuju teori sosialis yang dikenal sebagai Kimilsungisme-Kimjongilisme Besar, namun baik sang ayah dan kakek Kim Jong-un itu tak disebutkan.
Baca Juga: Biden Makin Kesal ke Israel, Pembantaian Warga Palestina yang Tunggu Bantuan Bisa Gagalkan Negosiasi
Menurut Jiro Ishimaru dari Asia Press, kurangnya penekanan pada kedua pendahulu itu menunjukkan bahwa Kim Jong-un ingin meningkatkan statusnya di atas mereka.
“Di masa lalu selalu ada pesan yang konsisten mengatakan kita tak boleh melupakan kepemimpinan Marsekal Agung Kim Il-sung dan Kim Jong-il, serta melaksanakan instruksi mereka,” tutur Ishimaru.
“Pada sumpah ini, pesan itu telah hilang. Berubah menjadi Kamerad Hebat Kim Jong-un, dan hanya mengatakan untuk memelihara Kimilsungisme-Kimjongilisme,. Itu pun semau telah berubah,” sambungnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Radio Free Asia