> >

Ratusan Orang Kelaparan Dibantai Israel saat Antre Bantuan, Warga Palestina: Darah Kami Sangat Murah

Kompas dunia | 1 Maret 2024, 00:25 WIB
Masayrakat Palestina menunggu bantuan kemanusiaan di pantai Kota Gaza, 25 Februari 2024. Ratusan warga Palestina yang menyambut truk bantuan tepung di Jalan Al-Rashid, Kota Gaza, dibantai pasukan Israel pada Kamis (29/2/2024) pagi waktu setempat. Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, 104 orang terbunuh dan 760 terluka dalam peristiwa tersebut. (Sumber: Mahmoud Essa/Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Ratusan warga Palestina yang menyambut truk bantuan tepung di Jalan Al-Rashid, Kota Gaza, dibantai pasukan Israel pada Kamis (29/2/2024) pagi waktu setempat. Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, 104 orang terbunuh dan 760 terluka dalam peristiwa tersebut.

Pengajar sekaligus penulis Palestina di lokasi kejadian, Yusri Al-Ghoul menyebut terdapat ribuan orang di sekitar lokasi. Mereka menunggu konvoi truk bantuan tepung yang dikabarkan akan menuju daerah itu.

"Setiap hari kami pergi ke tempat itu yang dekat dengan tank-tank Israel karena kami kelaparan. Kami tidak punya makanan, bahkan makanan ternak selama hampir dua bulan, anak-anak kami kelaparan," kata Yusri dikutip Al Jazeera, Kamis (28/2).

Baca Juga: Korban Jiwa Pembantaian Israel ke Warga yang Tunggu Bantuan Pangan Jadi 104, Korban Mengaku Disergap

Yusri mengaku pasukan Israel sengaja menembaki kerumunan yang mengelilingi truk bantuan. Penembak jitu Israel disebutnya mengincar warga di kepala dan kaki.

"Apa yang terjadi pagi ini, saya pergi ke area itu seperti ribuan orang Palestina lain untuk mendapatan bantuan, tetapi sayangnya kami kembali dengan martir, dengan orang-orang tak bersalah yang dibunuh tank-tank dan penembak runduk Israel," kata Yusri.

"Di depan saya, mereka menembaki puluhan orang Palestina, mereka mengncar kepala, lengan, dan kaki. Sayangnya, darah kami sangat murah," lanjutnya.

Direktur Palestinian Medical Relief Society Bassam Zaqout menyebut warga yang mencari bantuan berulang kali diserang pasukan Israel di Gaza. Bassam menuduh Israel paham bahwa sistem kesehatan Gaza saat ini tidak bisa lagi merawat korban luka yang datang dalam jumlah banyak.

"Ini adalah pembunuhan sengaja warga sipil yang tidak terlibat situasi ini, mereka hanya menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ingin makanan untuk anak-anak mereka dan inilah harga yang harus mereka bayar," kata Bassam.

Militer Israel mengaku warga yang mengerumuni bantuan kemanusiaan "membahayakan pasukan" sehingga tentara melepaskan tembakan. Namun, pihak Hamas dan Otoritas Palestina menilai peristiwa ini sebagai "pembantaian keji" dan kejahatan perang Israel.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku telah menerima informasi soal tindakan Israel menembaki kerumunan orang kelaparan. Biden mengaku pihaknya masih berusaha mengecek peristiwa tersebut karena ada "dua versi yang berlawanan tentang apa yang terjadi".

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pasukan Israel telah membunuh setidaknya 30.035 orang sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 70.457 orang lebih pun mengalami luka-luka.

Baca Juga: Warga Sipil Gaza Tewas Dibunuh Israel Tembus 30 Ribu Orang, 70 Ribu Luka, Ribuan Masih Tertimbun

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU