> >

Rusia Sebut Washington Bertanggung Jawab atas Korban Sipil di Gaza: Itu Harga dari Veto AS di DK PBB

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 14:54 WIB
Seorang wanita Palestina menangis di dekat jenazah seorang anak yang terbunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza, di sebuah ruang jenazah di Khan Younis, Selasa, 27 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)

Sebelumnya, Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menegaskan bahwa kelaparan sedang terjadi di Gaza. Kelaparan disebutnya memburuk setiap hari seiring agresi Israel.

"Kita harus berhenti sejenak dan mencerna apa artinya yang sebenarnya. Bagaimana rasanya mengais makanan di reruntuhan, pasir, dan sampah, makan pakan ternak atau makanan bekas tikus," kata Mansour, dikutip UN News.

Koordinator bantuan kemanusiaan PBB, Ramesh Ramasingham, menyebut saat ini seperempat dari sekitar 2,3 juta penduduk Gaza terancam kelaparan dan 1 dari 6 anak berusia di bawah 2 tahun terancam "malanutrisi akut dan wasting (kekurangan berat badan)."

Ramasingham, Program Pangan Dunia (WFP), dan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sama-sama menegaskan, untuk mencegah bencana kelaparan di Gaza, diperlukan gencatan senjata segera sehingga petugas lembaga kemanusiaan bisa bebas memasuki Gaza.

"Jika tidak ada yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza hampir tak terhindarkan," kata Ramasingham, dikutip Associated Press.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh setidaknya 29.878 orang, termasuk 12.300 anak-anak dan 8.400 perempuan. Lebih dari 70.215 orang juga terluka akibat serangan Israel.

Baca Juga: Biden Tegaskan Dirinya Seorang Zionis, Desak Israel Manfaatkan Kesempatan Perdamaian Palestina

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU