Saat Raja Yordania Abdullah II Ikut Terbang dan Terjunkan Sendiri Bantuan dari Udara Bagi Warga Gaza
Kompas dunia | 28 Februari 2024, 06:20 WIBAMMAN, KOMPAS.TV - Raja Yordania Abdullah II hari Selasa (27/2/2024) ikut langsung dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui operasi penerjunan bantuan dengan pesawat terbang, demikian disampaikan oleh Angkatan Bersenjata Yordania.
Dalam operasi tersebut, Raja Abdullah II, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Yordania, ikut serta berpartisipasi langsung menerjunkan bantuan yang dilakukan pesawat Royal Jordanian Air Force (RJAF) untuk mengirimkan makanan dan bantuan obat-obatan ke Gaza seperti laporan kantor berita resmi Yordania, Petra.
Pernyataan dari Angkatan Bersenjata Yordania (Jordan Armed Forces - JAF) menyebutkan partisipasi Raja Abdullah II ini menguatkan solidaritas berkelanjutan Yordania dengan rakyat Palestina, dengan memberikan bantuan melalui berbagai cara ke Gaza.
Ini adalah partisipasi kedua oleh sang raja, karena media resmi sebelumnya telah membagikan video saat dia ikut dalam operasi pelepasan bantuan ke Gaza pada 11 Februari.
"Tiga pesawat C130 dari Royal Jordanian Air Force dan tiga pesawat dari Uni Emirat Arab, Mesir, dan Prancis, lepas landas dari ibu kota Amman sebagai bagian dari operasi bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan warga Gaza," kata pernyataan militer.
"Salah satu pesawat dialokasikan untuk rumah sakit lapangan Yordania di selatan Jalur Gaza, yang menderita kekurangan pasokan penting," tambahnya.
Baca Juga: Raja Yordania: Serangan Israel ke Gaza saat Ramadan Bakal Tingkatkan Ancaman Perang di Timur Tenga
Raja Abdullah II juga hadir untuk memeriksa proses persiapan bantuan dan persiapan pesawat sebelum mereka diberangkatkan dari Pangkalan Udara Raja Abdullah II.
Operasi ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada warga Gaza dengan cara melepas bantuan sepanjang pantai Gaza tanpa menggunakan perangkat GPS pada parasut, dengan pesawat terbang pada ketinggian rendah untuk menerjunkan bantuan.
Bantuan yang dilepas dari udara termasuk bantuan makanan dan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan siap saji dengan nilai gizi tinggi, untuk mengurangi kondisi sulit di Gaza.
Salah satu pesawat didedikasikan untuk menyediakan pasokan medis mendesak, bantuan kemanusiaan, dan bahan bakar untuk rumah sakit lapangan Yordania di selatan Gaza.
Operasi pada Selasa (27/2) kemarin dilakukan dalam rangka dukungan internasional terhadap upaya berkelanjutan Yordania dalam mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza melalui udara atau darat.
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan hampir 29.900 orang dan menyebabkan kehancuran besar serta kekurangan barang kebutuhan, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas.
Baca Juga: Tiba di Den Haag untuk Sidang ICJ, Menlu Retno Marsudi Langsung Temui Menlu Palestina dan Yordania
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Perang oleh Israel ini memaksa 85% populasi Gaza mengalami pengungsian internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.
Kelaparan menghantui Gaza, di mana anak-anak menangis karena kelangkaan pangan melanda enklave tersebut.
Menurut hasil pemeriksaan malnutrisi PBB, tingkat malnutrisi akut keseluruhan di antara anak-anak berusia 6-59 bulan di Gaza telah meningkat secara signifikan menjadi 16,2%, melebihi ambang batas kritis 15% yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Namun, pertikaian terus berlanjut, dan pengiriman bantuan masih sangat tidak memadai untuk mengatasi bencana kemanusiaan ini.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Petra News Agency - Yordania