> >

Prabowo Diunggulkan Jadi Presiden Indonesia, Pengamat: Kebijakan Luar Negerinya Sulit Diprediksi

Kompas dunia | 16 Februari 2024, 08:17 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI. (Sumber: Kompas.com)

LONDON, KOMPAS.TV - Pengamat menilai jika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia, kebijakan luar negeri akan sulit diprediksi.

Prabowo saat ini mengungguli dua calon presiden lainnya dalam quick count pemilu 2024 yang dilakukan pada Rabu (14/2/2024).

Sementara itu, berdasarkan real count dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, hingga Jumat (16/2/2024) pukul 06.30 WIB, Prabowo masih unggul 56,87 persen.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Tanpa Keraguan, Genosida Sudah Terjadi di Gaza atas Warga Palestina

Hal ini membuat Prabowo paling diunggulkan untuk menjabat sebagai Presiden Indonesia yang baru.

Menurut Ben Bland, Direktur Program Asia Pasifik dari Lembaga Pemikir Chatham House yang berbasis di London, Inggris, Prabowo akan menampilkan kebijakan luar negeri yang berbeda dengan Presiden Joko Widodo.

Ia menyebut Presiden Jokowi memiliki kebijakan internasional yang terfokus dalam mempromosikan perdagangan dan investasi di Indonesia.

Tapi, Bland melihat bahwa apa yang akan dilakukan oleh Prabowo bakal berbeda dari predesornya.

“Prabowo akan membawa gayanya sendiri yang antusias, namun sulit diprediksi,” tutur Bland.

“Hal itu dibuktikan dengan rencana perdamaian yang dibuat secara tergesa-gesa untuk Ukraina yang ia ungkapkan Juni tahun lalu,” ujarnya.

Meski begitu, ia menyakini Prabowo tak mungkin membatalkan komitmen jangka panjang pada kebijakan luar negeri Indonesia yang independen dan non-blok.

Bland menyebut Prabowo sosok yang fasih berbahasa Inggris dan menyukai jadi pusat perhatian dunia.

Namun, dalam pidato nasionalisnya, Prabowo sensitif terhadap anggapan remeh dari kekuatan asing.

Baca Juga: Pemilu 2024 Usai Digelar, Menlu Australia Tak Sabar Mulai Kerja Sama dengan Presiden Baru Indonesia

Bland juga menegaskan bahwa Prabowo adalah ahli taktik yang pintar.

Ia menegaskan Prabowo mampu memanfaatkan keinginan masyarakat Indonesia untuk melanjutkan kebijakan Jokowi, dan keinginan sang predesor untuk mempertahankan pengaruhnya setelah ia mundur.

Tetapi, Bland menegaskan ketika ia sudah mendapatan kekuasaan, Prabowo bakal menentukan agendanya sendiri.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : chathamhouse.org


TERBARU