> >

Prabowo Unggul di Quick Count, Media Asing Sorot Legasi Jokowi dan Tautan Orde Baru

Kompas dunia | 14 Februari 2024, 20:33 WIB
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto tiba di tempat pemungutan suara di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Vincent Thian/Associated Press)

Keunggulan Prabowo pun dinilai tidak mengejutkan mengingat banyak survei jelang pemilihan yang mengunggulkan paslon Prabowo-Gibran. Namun, keunggulan Prabowo dinilai memunculkan ketidakpastian mengenai demokrasi Indonesia.

"Prabowo terkemuka sebagai komandan militer ketika kepemimpinan mertuanya, mendiang Mantan Presiden Soeharto, yang memimpin negara ini antara 1967 hingga 1998. Di bawah rezim represif Soeharto, Prabowo dikenal sebagai pentolan aparat pemimpin otoriter tersebut, terlibat dalam penculikan dan dugaan penyiksaan aktivis-aktivis pembangkang," demikian tulis Time.

"Usai dia (Soeharto) dilengserkan pada 1998, Prabowo beralih ke bisnis, mengumpulkan kekayaan besar sebelum kembali ke politik. Pada 2008, dia ikut mendirikan Partai Gerindra yang berhaluan nasionalis dan sayap kanan yang kini masih dipimpinnya. Dia juga mengikuti pemilihan presiden pada 2014 dan 2019, tetapi kalah dari inkumben Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dalam kedua kesempatan, setelah itu bergabung dengan pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan."

Time juga mewawancara peneliti politik Indonesia dari Universitas Murdoch Australia, Ian Wilson. Menurut Wilson, keunggulan Prabowo bertepatan dengan menurunnya kepercayaan publik atas sistem politik Indonesia.

"Aspek prosedural dari penyelenggaraan pemilu (di Indonesia) selalu sangat baik dan kepercayaan publik selalu tinggi terhadapnya," kata Wilson.

"Namun, kali ini, banyak orang di semua pihak yang sangat curiga dengan proses (pemilu) ini," pungkasnya.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Hasil Hitung Cepat Lampaui Prediksi Internal TKN Prabowo-Gibran

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU