Peringatan Hamas ke Israel jika Serang Rafah, Negosiasi Pertukaran Sandera Akan Hancur
Kompas dunia | 11 Februari 2024, 23:12 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Hamas memberikan peringatan ke Israel jika melanjutkan serangan ke Rafah, yang menjadi tempat lebih dari setengah populasi warga Gaza dipindahkan.
Kelompok perlawanan Palestina itu menegaskan, negosiasi pertukaran sandera yang saat ini tengah dilakukan bakal hancur.
Peringatan tersebut diungkapkan oleh pemimpin senior Hamas, Minggu (11/2/2024).
Baca Juga: Kejam, Tiga Pasien Tewas usai Tentara Israel Cegah Tabung Oksigen ke Rumah Sakit di Gaza
Negosiasi pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang tengah di penjara Zionis saat ini tengah dilakukan oleh perwakilan Hamas, Israel dan Amerika Serikat (AS), yang dimediasi oleh Qatar.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, tak akan mengikuti kemauan Hamas terkait negosiasi pertukaran sandera.
Bahkan Netanyahu menegaskan target Israel saat ini adalah meraih kemenangan sepenuhnya di Gaza.
Netanyahu pun kemudian memerintahkan militer Israel untuk memperluas serangan hingga ke Rafah, yang merupakan perbatasan dengan Mesir.
Menurutnya ada empat battalion Hamas yang dikerahan di Rafah, meski belum ada bukti sahih atas klaimnya tersebut.
Padahal, Rafah saat ini menjadi perlindungan untuk warga Palestina yang dipindahkan secara paksa sejak serangan 7 Oktober dilakukan Israel dengan dalih menghancurkan Gaza.
Padahal saat akan melakukan serangan ke Gaza utara, militer Israel memerintahkan warga Palestina ke Selatan, salah satunya ke Rafah.
Jika Rafah diserang maka tak ada tempat lagi untuk warga Palestina mengungsi dan akan banyak orang tewas.
Dikutip dari Arab News, Hamas pun menegaskan jika Israel akhirnya melakukan serangan ke Rafah, maka negosiasi untuk pertukaran sandera pasti hancur.
Baca Juga: Eks PM Belanda Pilih Mati Bersama Istrinya dengan Suntikan Euthanasia, Saling Bergandengan Tangan
Sementara itu, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengungkapan, serangan Israel pada 96 jam terakhir telah membunuh dua sandera Israel.
Sedangkan delapan sandera lainnya dilaporkan terluka karena serangan itu.
Pihak Israel mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 130 sandera yang masih ditahan di Gaza, dan beberapa di antara mereka terbunuh karena serangan mereka sendiri.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : New Arab