> >

Menlu AS Pulang Tanpa Hasil Setelah Penolakan Terbuka Netanyahu Soal Poin Negosiasi dengan Hamas

Kompas dunia | 9 Februari 2024, 09:44 WIB
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Sikap penolakan terbukanya membuat Menlu Amerika Serikat Antony Blinken meninggalkan Timur Tengah dan mengakhiri kunjungan empat negara di wilayah tersebut, serta pulang tanpa hasil ke Washington.(Sumber: Times of Israel)

“Namun... biaya harian yang terus diakibatkan oleh operasi militer terhadap warga sipil yang tak bersalah masih terlalu tinggi.” tegas Blinken.

Netanyahu juga menyerukan pembubaran UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang merupakan penyalur utama bantuan internasional ke Gaza, karena tuduhan hostilitas terhadap Israel dan dugaan bahwa sebelas karyawannya ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang.

AS dan negara donor lainnya menangguhkan bantuan baru kepada UNRWA sampai penyelidikan PBB selesai, tetapi Blinken tetap mengatakan peran badan tersebut kritis untuk menyalurkan pasokan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Blinken menyerukan kepada Netanyahu dan warga Israel yang masih terpukul oleh serangan Hamas agar tidak membiarkan balas dendam mengarahkan respons mereka yang terus-menerus.

Baca Juga: Genosida, Edusida, Ekosida, Domisida, Urbisida: Berbagai Wajah Penghancuran oleh Israel di Gaza

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, kiri tengah, saat bertemu dengan Menlu AS Antony Blinken di Tel Aviv, Israel, Kamis, 8 Februari 2024. (Sumber: AP Photo)

"Pada tanggal 7 Oktober, rakyat Israel mengalami perlakuan yang sangat mengerikan, mereka mengalami penghilangan martabat manusia dengan cara yang tak terbayangkan," ujarnya.

"Dan tawanan-tawanan terus mengalami penurunan derajat kemanusiaan setiap hari sejak saat itu. Namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan izin untuk melakukan penurunan derajat kemanusiaan terhadap orang lain." tegas Blinken.

Blinken tiba di Israel hanya beberapa jam setelah menerima kontra-proposal Hamas terhadap kesepakatan gencatan senjata yang diajukan akhir bulan lalu. Proposal itu mencakup rencana tiga fase untuk meredakan konflik.

Di Qatar pada hari Selasa, baik perdana menteri Qatar maupun Blinken mengatakan proposal itu memiliki potensi sebagai titik awal perundingan lebih lanjut.

Dan Blinken menyoroti minat Arab Saudi dalam normalisasi hubungan dengan Israel, asalkan perang Gaza berakhir dan Palestina diberikan jalan menuju negara yang independen, jelas, kredibel, dengan proses menuju kemerdekaan yang punya batas waktu.

“Kami tetap bertekad untuk mengejar jalur diplomatik menuju perdamaian yang adil dan abadi, serta keamanan bagi semua di wilayah ini, khususnya untuk Israel,” kata Blinken di Tel Aviv.

Namun, Netanyahu menentang pembentukan negara Palestina dan mengatakan bahwa Israel akan mempertahankan kontrol keamanan tanpa batas atas Gaza.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU