Netanyahu Mulai Tak Dipercaya Sekutunya, Hillary Clinton: Ia Harus Segera Didepak!
Kompas dunia | 8 Februari 2024, 15:55 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tampaknya mulai tak dipercaya sekutunya sendiri, salah satunya Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dilaporkan menyebut Netanyahu sebagai pria jahat, meski kemudian dibantah Gedung Putih.
Namun, eks Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyerukan agar Netanyahu segera didepak dari jabatannya sebagai PM Israel.
Baca Juga: Demi Warga Palestina di Gaza, Spanyol Hentikan Izin Ekspor Senjata ke Israel
Mantan Ibu Negara AS tersebut juga mengecam bagaimana Netanyahu mengatasi perang Israel-Hamas.
“Netanyahu harus pergi. Ia bukan pemimpin yang bisa dipercaya. Serangan itu terjadi di depan pengawasannya,” kata Hillary Clinton dikutip dari The Times of Israel, Kamis (8/2/2204).
“Ia harus pergi, dan jika ia menjadi gangguan bagi gencatan senjata, jika ia menjadi gangguan dari mencari tahu apa yang dilakukan setelahnya (perang di Gaza), ia jelas harus pergi,” tambahnya.
Bekas kandidat Presiden AS tersebut juga berbicara mengenai hubungan Biden dan Netanyahu.
“Saya pikir Biden telah melakukan segala yang ia bisa untuk menjadi yang nomor satu, menanggapi kekhawatiran sah rakyat Israel setelah 7 Oktober, untuk bersekutu dengan Israel dalam menghadapi serangan,” tuturnya.
“Tetapi saya pikir sudah jelas Biden melakukan segalanya untuk mempengaruhi Netanyahu,” sambung Hillary Clinton.
Hillary Clinton menegaskan dirinya setuju Israel harus membela diri, namun ia memandang ekspansi operasi militer Israel di Gaza sangat buruk.
Baca Juga: Putin Manfaatkan Kedekatan dengan Hamas demi Bebaskan Sandera Israel: Ada Hasil yang Spesifik
“Kami menginginkan adanya gencatan senjata. Jika Hamas setuju gencatan senjata, maka akan ada gencatan senjata,” tuturnya.
Faktanya, Hamas telah menyerukan agar gencatan senjata dilakukan di Gaza.
Namun, Netanyahu menolak syarat yang diberikan Hamas untuk gencatan senjata, dan menegaskan akan menghabisi kelompok perlawanan Palestina hingga kalah seluruhnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Times of Israel