Istana Buckingham Umumkan Raja Inggris Charles III Sakit Kanker dan Sedang Jalani Pengobatan
Kompas dunia | 6 Februari 2024, 07:04 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Raja Inggris Charles III didiagnosis menderita kanker dan telah memulai pengobatan, demikian dikabarkan oleh Istana Buckingham di London hari Senin, (5/2/2024).
Istana Buckingham menyatakan kanker tersebut tidak terkait dengan pengobatan yang baru-baru ini diterima oleh Raja Charles III untuk kondisi prostat yang bersifat jinak.
Buckingham tidak menjelaskan jenis kanker yang diderita oleh penguasa Inggris berusia 75 tahun tersebut.
Dikatakan Charles "tetap sepenuhnya positif tentang pengobatannya dan berharap untuk segera kembali menjalankan tugas publiknya secara penuh," seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Senin, (5/2/2024).
Istana Buckingham di London menyebutkan "masalah kesehatan terpisah yang mencemaskan" telah ditemukan selama pengobatan Charles untuk pembengkakan prostat bulan lalu, "Tes diagnostik mengidentifikasi kanker," demikian dijelaskan.
"Pada hari ini, Raja memulai jadwal pengobatan rutin, di mana selama periode tersebut, dia diarahkan oleh para dokter untuk menunda tugas yang melibatkan publik," demikian dijelaskan Istana Buckingham, "Selama periode ini, Raja akan terus melaksanakan urusan kenegaraan dan pekerjaan kantor resmi seperti biasa."
Istana Buckingham menambahkan raja "memutuskan membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan berharap hal tersebut dapat membantu pemahaman masyarakat global mengenai kanker, yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia."
Baca Juga: Raja Inggris Dirawat karena Pembengkakan Prostat, Ini Gejala dan Cara Penanganan Medisnya
Charles, yang naik takhta 16 bulan yang lalu, didiagnosis menderita pembesaran prostat pada tanggal 17 Januari lalu setelah mengalami gejala yang tidak diungkapkan.
Ia membatalkan berbagai acara dan disarankan untuk beristirahat sebelum menjalani prosedur, yang selesai dilakukan beberapa hari kemudian.
Raja Charles III usai diagnosis pembengkakan prostat memutuskan untuk mengumumkan operasi dalam upaya untuk mendorong pria lain agar memeriksakan prostat mereka sesuai dengan saran kesehatan.
Prostat adalah kelenjar kecil yang melingkupi uretra, saluran yang membawa urine keluar dari tubuh. Pembengkakan atau pembesaran prostat dapat memberikan tekanan pada uretra dan membuatnya lebih sulit untuk buang air kecil.
National Health Service (NHS) Inggris menyarankan agar pria menjalani pemeriksaan dokter jika mereka melihat adanya masalah atau perubahan dalam pola buang air kecil mereka yang biasanya.
Biasanya, operasi hanya direkomendasikan ketika pasien mengalami gejala sedang hingga parah yang tidak merespons obat.
Pembesaran prostat yang bersifat jinak umum terjadi pada pria di atas usia 50 tahun, dan biasanya bukan ancaman kesehatan yang serius, demikian kata NHS dalam situs webnya.
"Risiko kanker prostat tidak lebih besar untuk pria dengan prostat yang membesar daripada untuk pria tanpa prostat yang membesar," demikian disampaikan oleh lembaga tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press