Bongbong Marcos Diperingatkan Eks Algojo Duterte: Jangan Percaya dengan Monster
Kompas dunia | 1 Februari 2024, 15:20 WIBMANILA, KOMPAS.TV - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr diperingatkan eks algojo mantan Presiden Rodrigo Duterte.
Presiden yang akrab disapa Bongbong itu dilaporkan tengah berseteru dengan Duterte yang merupakan pendahulunya, dan ayah dari wakilnya, Sara Duterte.
Pensiunan polisi dan mantan anggota Davao Death Squad (DDS), Arturo Lascanas mengingatkan Bongbong untuk hati-hati. Duterte disebutnya sebagai monster dari Davao.
Baca Juga: Netanyahu Isyaratkan Siap Korbankan Warganya yang Ditahan di Gaza: Kami Tak Akan Hentikan Perang
“Saya menyerukan kepada Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr untuk hati-hati dan tak percaya kepada Monster dari Davao, Rodrigo Roa Duterte, dan wakil Presiden Sara ‘Tambalolos’ Duterte,” katanya, Rabu (31/1/2024).
Tambalolos sendiri merupakan monster yang berasal dari cerita rakyat di Visayan dan Mindanao.
Monster tersebut digambarkan memiliki mulut yang lebar dan alat kelamin besar.
Adalah Sara yang menggunakan istilah Tambalolo di postingan media sosial pada 2023, yang disinyalir ditujukan ke Anggota Parlemen Martin Romualdez.
DDS sendiri merupakan kelompok main hakim sendiri di kota Davao, Filipina.
Kelompok ini diduga melakukan eksekusi terhadap anak-anak jalanan dan orang-orang yang diduga melakukan kejahatan narkoba, yang kerap dilakukan di era Duterte.
“Mereka adalah pengkhianat, dan saya selalu berani menantang mereka. Berani berdiri, berani bicara, dan hadapi kasus Anda di Pengadilan Kriminal Internasional, jika Anda benar-benar berpihak pada masyarakat Mindanao,” katanya.
Pernyataan Lascanas sendiri muncul dalam konferensi pers beberapa hari setelah perang kata-kata antara Duterte dan Marcos Jr.
Baca Juga: Cara Indonesia Dukung Palestina, Manfaatkan Kepemimpinan di Badan PBB UNCTAD
Duterte menuduh Bongbong sebagai seorang pecandu narkoba.
Sedangkan Marcos Jr mengatakan alasan dari sikap aneh pendahulunya tersebut karena penggunaan fentanyl yang dilakukan Duterte.
Bagi Lascanas sendiri ini merupakan penampilan perdananya di depan publik setelah sekian lama, sejak ia mempublikasikan keterlibatan Duterte dalam pembunuhan terkait perang narkoba.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Rappler