Warga Palestina Temukan Jasad 30 Warga Palestina yang Dieksekusi Mati Israel dengan Tangan Terikat
Kompas dunia | 1 Februari 2024, 00:15 WIBRAMALLAH, KOMPAS.TV - Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) pada Rabu (31/1/2024) melaporkan pasukan pendudukan Israel telah mengeksekusi 30 warga Palestina di Beit Lahia, utara Jalur Gaza. Tubuh mereka ditemukan di sebuah sekolah yang pernah dikepung oleh tank Israel.
PPS melaporkan pasukan Israel mengikat erat tangan dan menutup mata para tahanan setelah merampas pakaian mereka.
Dalam pernyataan resmi, PPS mengungkapkan pasukan pendudukan Israel meningkatkan eksekusi lapangan dan penculikan terhadap warga Palestina seiring berlanjutnya agresi Israel di Jalur Gaza, yang kini memasuki hari ke-117.
PPS juga melaporkan adanya kesaksian mengerikan dari para tahanan, termasuk anak-anak dan perempuan, yang mengalami berbagai bentuk penyiksaan, baik secara fisik maupun psikologis selama penangkapan oleh pasukan pendudukan Israel.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Negara Palestina mendesak pembentukan komite internasional untuk menyelidiki pembantaian oleh pasukan Israel dan keadaan orang-orang yang hilang atau ditahan selama serangan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan pers, kementerian itu mendesak agar tim internasional mengunjungi Jalur Gaza untuk memahami sejauh mana dan seberapa luas kejahatan genosida yang dialami oleh rakyat Palestina.
Baca Juga: Terungkap, Horor Pembantaian Israel di Sekolah di Gaza Utara: Anak-Anak dan Bayi Dieksekusi Brutal
Kementerian Luar Negeri Palestina menegaskan, "Penemuan kuburan massal yang berisi lebih dari 30 mayat di utara Jalur Gaza, yang tewas dengan mata tertutup (kain) dan tangan terikat di belakang, merupakan bukti mereka dieksekusi mati tanpa pertanggungjawaban."
Palestina menyoroti penemuan kuburan massal ini mencerminkan tragedi dan pembantaian massal terhadap warga sipil, dalam pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional.
PPS menekankan pasukan pendudukan bersikeras menyembunyikan keberadaan tahanan Gaza, dan hal ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya keputusan untuk mengisolasi mereka. Tujuannya adalah melakukan kejahatan lebih lanjut terhadap mereka secara rahasia.
Selama invasi darat ke Gaza, pasukan Israel memublikasikan gambar dan adegan mengerikan yang mendokumentasikan penangkapan ratusan orang dalam kondisi yang merendahkan martabat manusia.
Terkait tahanan Gaza yang tewas di dalam penjara Israel, dua dari tujuh tahanan Gaza tewas. Ini meningkatkan jumlah tahanan yang meninggal di dalam penjara sejak 7 Oktober tahun lalu (2023) menjadi tujuh orang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : WAFA Palestine