49 Persen Kaum Muda Amerika Serikat Yakin Israel Lakukan Genosida di Gaza
Kompas dunia | 30 Januari 2024, 23:42 WIB"Yang terjadi di Gaza benar-benar gila," tambah Roslop.
Will Belluche, 21 tahun, mahasiswa di universitas yang sama, mengatakan bahwa dia telah mengikuti berita terkait Gaza di media sosial dan juga surat kabar, seperti Haaretz dari Israel.
"Saya telah mengikuti putusan ICJ, dan saya bukan ahli hukum tentang genosida," ujarnya, merujuk pada pengadilan internasional di Den Haag, Belanda, yang memberikan putusan sementara pekan lalu dalam kasus genosida terhadap Israel yang diajukan oleh Afrika Selatan.
"Tapi sangat mengerikan melihat pemerintahan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu mencoba mendorong semua orang Palestina keluar dari Gaza."
Dia menyatakan bahwa terjadi penargetan massal terhadap warga sipil dan penghancuran sengaja terhadap infrastruktur sipil, dengan mencatat rumah sakit dan universitas yang hancur.
Baca Juga: Sejarah Genosida Jadi Kejahatan Internasional, dan Alasan Afrika Selatan Menuduh Israel Melakukannya
Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan setidaknya 26.637 warga Palestina dan melukai 65.387 lainnya. Hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas tersebut.
Serangan Israel meninggalkan 85% penduduk Gaza mengungsi secara internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60% infrastruktur di enklaf tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
ICJ mengeluarkan putusan sementara pada Jumat lalu di mana mereka memerintahkan Israel untuk mengambil "segala langkah dalam kekuasaannya" untuk mencegah tindakan genosida di Gaza, tetapi tidak mewajibkan gencatan senjata.
Afrika Selatan membawa kasus ini akhir bulan lalu dan meminta pengadilan untuk memberikan langkah darurat untuk mengakhiri pembantaian di Gaza. Sebagian besar yang dikonfirmasi tewas, kira-kira dua pertiga, adalah perempuan dan anak-anak.
Ribuan lainnya diyakini tewas di bawah reruntuhan setelah perang Israel merusak wilayah luas di enklaf pesisir tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu / YouGov / Economist