> >

Belasan Menteri Israel Bersumpah akan Usir Warga Palestina dan Bangun Permukiman di Gaza usai Perang

Kompas dunia | 29 Januari 2024, 15:41 WIB
Ribuan orang berkumpul dalam konferensi koalisi MK di Yerusalem, Minggu (28/1/2024). Konferensi tersebut menyerukan pembangunan permukiman-permukiman Yahudi di Gaza dan pengusiran warga Palestina. (Sumber: Chaim Goldberg/Flash90 Via The Times of Israel)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Belasan menteri Israel bersumpah akan membangun permukiman-permukiman khusus Yahudi di Gaza saat perang usai. Mereka juga menyerukan pembersihan warga Palestina dari Gaza.

Sebanyak 12 menteri dari pemerintahan Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan 15 anggota parlemen koalisi pada Minggu (28/1/2024) malam, berjanji akan membangun kembali permukiman-permukiman Yahudi di Gaza.

Hal itu diungkapkan dalam konferensi yang diadakan koalisi MK, yang dihadiri ribuan orang di Yerusalem.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Kim Jong-Un Awasi Langsung Peluncuran Rudal Kapal Selam dan Merasa Sangat Puas

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, yang juga pemimpin partai ultranasionalis, Partai Nasional Relijius-Relijius Zionisme, memuji manfaat membangun permukiman-permukiman baru.

“Dengan izin Tuhan, kami akan menetap dan kami akan menang,” katanya, dikutip dari The Times of Israel.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, pemimpin partai sayap kanan, Partai Otzma Yehudit, mengatakan kepada Netanyahu dan pengikutnya bahwa "sudah waktunya pulang ke Gush Katif", nama permukiman Yahudi di Gaza yang dikosongkan pada 2005.

Israel menarik militer dan pemukim-pemukimnya dari Gaza pada 2005 setelah mendudukinya sejak 1967. Meski demikian, Israel hingga sekarang masih memegang kendali atas perbatasan laut, udara, dan darat Gaza serta mengontrol siapa dan apa yang boleh masuk dan keluar dari dan ke wilayah tersebut.

Smotrich dan Ben Gvir, bersama enam anggota koalisi MK, menandatangani apa yang disebut “Perjanjian Kemenangan dan Pembaruan Permukiman.”

Di bawah perjanjian itu, para penandatangannya bersumpah akan "menumbuhkan permukiman Yahudi yang penuh kehidupan di Gaza."

Bersama mereka, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi, rekan satu partai Netanyahu di Partai Likud, juga menyerukan pembangunan permukiman-permukiman di Gaza, dan "mendorong emigrasi sukarela" warga Palestina dari sana.

Namun, Karhi melangkah lebih jauh dari rekan-rekan menterinya, dengan mengatakan bahwa perang Israel dengan Hamas, berarti warga sipil Palestina di Gaza kini dapat dipaksa untuk mengatakan mereka mau meninggalkan wilayah itu.

Baca Juga: Tuduh Demonstrasi Pro-Palestina Ditunggangi Rusia, Eks Ketua DPR AS Nancy Pelosi Banjir Kritik

Dalam konferensi tersebut, tampak satu spanduk bertuliskan “Perdamaian hanya akan terwujud dengan pemindahan (warga Palestina dari Gaza)."

Netanyahu sendiri tidak menghadiri konferensi itu, dan mengindikasikan bahwa ia menentang permukiman kembali Gaza oleh warga Yahudi Israel, dan hal itu bukan kebijakan yang diterima pemerintah.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Times of Israel


TERBARU