> >

Rekaman Netanyahu Sebut Peran Qatar Problematik Bocor, Doha Marah Besar

Kompas dunia | 25 Januari 2024, 07:52 WIB
Pengunjuk rasa anti Netanyahu di Israel di Tel Aviv, Sabtu, (20/1/2024). Qatar hari Rabu (24/1/2024) menyatakan "marah besar" terhadap pernyataan yang bocor dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengerdilkan upaya mediasi negara tersebut dengan Hamas, memperumit negosiasi yang sudah sulit untuk menghentikan konflik sebagai syarat pembebasan sandera. (Sumber: AP Photo)

"Jika pernyataan yang dilaporkan ditemukan benar, PM Israel hanya akan menghalangi dan merusak proses mediasi, dengan alasan yang tampaknya melayani karier politiknya daripada memprioritaskan menyelamatkan nyawa yang tidak bersalah, termasuk sandera Israel," ujar al-Ansari.

Al-Ansari menegaskan, "Daripada mengkhawatirkan hubungan strategis Qatar dengan AS, menurut kami, Netanyahu lebih baik memutuskan untuk bertindak dengan iktikad baik dan berkonsentrasi pada pembebasan sandera."

Qatar, bersama dengan Mesir, sedang mengerjakan kesepakatan baru yang dapat membebaskan lebih banyak sandera. Utusan Timur Tengah Gedung Putih, Brett McGurk, tiba di Doha hari Rabu, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby. Kunjungan itu terjadi sehari setelah McGurk bertemu pejabat di Mesir dalam upaya mewujudkan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas.

Namun, pejabat Israel mengatakan kesenjangan antara kedua belah pihak masih lebar, dan perselisihan antara Netanyahu dan Qatar bisa mengguncang negosiasi tersebut.

Pertempuran telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, menggusur sekitar 85% dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut, dan memicu bencana kemanusiaan yang segera menjadi bencana kelaparan, malnutrisi, dan penyakit di Gaza yang sedang berperang.

Sementara diplomasi terus berlanjut, pertempuran sengit masih berlangsung, terutama di selatan Gaza, di mana PBB mengatakan serangan tank Israel terhadap fasilitas PBB membunuh setidaknya sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.

Israel berkilah tindakan mereka adalah pertahanan diri, tetapi menghadapi tuduhan melakukan genosida di pengadilan dunia PBB di Den Haag, yang akan mengumumkan keputusan hari Jumat terkait permintaan Afrika Selatan untuk membuat perintah interim agar Israel menghentikan agresinya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press / Times of Israel


TERBARU